Jakarta: Penyidik tim khusus (timsus) Polri telah melimpahkan berkas perkara tahap I tersangka Putri Candrawathi. Berkas perkara tersangka pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J itu telah diterima Kejaksaan Agung (Kejagung).
"Kalau berkas ibu PC (Putri) ini tadi pagi kami baru terima dari tim penyidik Bareskrim," kata Jaksa Agung Muda bidang Tindak Pidana Umum (Jampidum) Kejagung Fadil Zumhana dalam konferensi pers di Gedung Kejagung, Jakarta Selatan, Senin, 29 Agustus 2022.
Pihaknya akan melakukan langkah-langkah usai menerima berkas perkara tersebut. Salah satunya melakukan penelitian.
"Kami akan lakukan langkah yang sama yaitu penelitian sebagaimana ketentuan kita undang-undang hukum acara pidana (KUHAP)," ujar Fadil.
Putri ditetapkan sebagai tersangka pada Jumat, 19 Agustus 2022. Putri terlibat pembunuhan berencana karena berada di rumah tempat kejadian perkara (TKP), Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Dia berada di lantai tiga saat tersangka Bripka Ricky Rizal dan tersangka Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu (RE) atau E ditanya kesanggupan untuk menembak almarhum Brigadir J. Pertanyaan itu disampaikan suami Putri, eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, yang juga sudah menyandang status tersangka.
Putri diduga mengikuti skenario yang dibangun Irjen Ferdy Sambo. Ia juga bersama suaminya ketika momen menjanjikan uang kepada Bharada E, Ricky, dan Kuat Maruf, sopir Putri. Uang itu diduga untuk membungkam terkait pembunuhan Brigadir J.
Sudah ada lima tersangka dalam kasus ini. Kelima tersangka dijerat Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana, Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan, juncto Pasal 55 dan 56 KUHP. Dengan ancaman hukuman pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu paling lama 20 tahun.
Jakarta: Penyidik tim khusus (timsus) Polri telah melimpahkan berkas perkara tahap I tersangka
Putri Candrawathi. Berkas perkara tersangka pembunuhan berencana
Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J itu telah diterima Kejaksaan Agung (Kejagung).
"Kalau berkas ibu PC (Putri) ini tadi pagi kami baru terima dari tim penyidik Bareskrim," kata Jaksa Agung Muda bidang Tindak Pidana Umum (Jampidum)
Kejagung Fadil Zumhana dalam konferensi pers di Gedung Kejagung, Jakarta Selatan, Senin, 29 Agustus 2022.
Pihaknya akan melakukan langkah-langkah usai menerima berkas perkara tersebut. Salah satunya melakukan penelitian.
"Kami akan lakukan langkah yang sama yaitu penelitian sebagaimana ketentuan kita undang-undang hukum acara pidana (KUHAP)," ujar Fadil.
Putri ditetapkan sebagai tersangka pada Jumat, 19 Agustus 2022. Putri terlibat pembunuhan berencana karena berada di rumah tempat kejadian perkara (TKP), Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Dia berada di lantai tiga saat tersangka Bripka Ricky Rizal dan tersangka Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu (RE) atau E ditanya kesanggupan untuk menembak almarhum Brigadir J. Pertanyaan itu disampaikan suami Putri, eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, yang juga sudah menyandang status tersangka.
Putri diduga mengikuti skenario yang dibangun Irjen Ferdy Sambo. Ia juga bersama suaminya ketika momen menjanjikan uang kepada Bharada E, Ricky, dan Kuat Maruf, sopir Putri. Uang itu diduga untuk membungkam terkait pembunuhan Brigadir J.
Sudah ada lima tersangka dalam kasus ini. Kelima tersangka dijerat Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana, Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan, juncto Pasal 55 dan 56 KUHP. Dengan ancaman hukuman pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu paling lama 20 tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)