Jakarta: Kuasa hukum keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (J) Johanes Raharjo yakin pembunuhan terhadap Brigadir J tidak spontan. Ada rencana yang disusun terdakwa Ferdy Sambo.
"Sejak persidangan pertama sampai sekarang, saya amati semakin mengerucut adanya rumusan-rumusan pembunuhan berencana," kata Johanes dalam diskusi virtual Crosscheck Medcom.id bertajuk 'Jelang Finis Sambo dan PC Blunder?' Minggu, 15 Januari 2023.
Johanes menyoroti rangkaian skenario palsu Sambo. Cerita bohong tidak akan meloloskannya dari hukuman berat.
"Motif dapat meringankan bila benar-benar ada peristiwanya. Kalau ilusi, justru jadi bumerang untuk terdakwa yaitu memberatkan," ujar dia.
Johanes juga menyinggung tangisan Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi, dalam sidang pekan ini. Dirinya tidak yakin atas derai air mata kedua terdakwa itu
"Itu hanya untuk menarik simpati agar jaksa penuntut umum memberi tuntutan seringan-ringannya," papar dia.
Terdakwa Putri Candrawathi menangis saat persidangan. Salah satu momen yang membuat tangisnya pecah saat majelis hakim menanyakan penetapan tersangka kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Senada, Sambo mewek saat ditanya soal siapa yang menjaga anaknya saat ini. Sambo juga malu menerima fakta bahwa perjalanannya di Polri selama 28 tahun harus berakhir akibat kasus ini.
"Sampai pada penghargaan Bintang Bhayangkara Pratama itu. Saya sudah dapatkan tapi harus selesai di sini," sambung Sambo sambil menangis hingga diberi tisu.
Jakarta: Kuasa hukum keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (J) Johanes Raharjo yakin pembunuhan terhadap
Brigadir J tidak spontan. Ada rencana yang disusun terdakwa
Ferdy Sambo.
"Sejak persidangan pertama sampai sekarang, saya amati semakin mengerucut adanya rumusan-rumusan pembunuhan berencana," kata Johanes dalam diskusi virtual
Crosscheck Medcom.id bertajuk 'Jelang Finis Sambo dan PC Blunder?' Minggu, 15 Januari 2023.
Johanes menyoroti rangkaian skenario palsu Sambo. Cerita bohong tidak akan meloloskannya dari hukuman berat.
"Motif dapat meringankan bila benar-benar ada peristiwanya. Kalau ilusi, justru jadi bumerang untuk terdakwa yaitu memberatkan," ujar dia.
Johanes juga menyinggung tangisan Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi, dalam sidang pekan ini. Dirinya tidak yakin atas derai air mata kedua terdakwa itu
"Itu hanya untuk menarik simpati agar jaksa penuntut umum memberi tuntutan seringan-ringannya," papar dia.
Terdakwa Putri Candrawathi menangis saat persidangan. Salah satu momen yang membuat tangisnya pecah saat majelis hakim menanyakan penetapan tersangka kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Senada, Sambo mewek saat ditanya soal siapa yang menjaga anaknya saat ini. Sambo juga malu menerima fakta bahwa perjalanannya di Polri selama 28 tahun harus berakhir akibat kasus ini.
"Sampai pada penghargaan Bintang Bhayangkara Pratama itu. Saya sudah dapatkan tapi harus selesai di sini," sambung Sambo sambil menangis hingga diberi tisu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)
