medcom.id,Jakarta: Eksekusi Aiptu Labora Sitorus oleh Kejaksaan Negeri Sorong berakhir dramatis lantaran diiringi isak tangis karyawannya. Menurut Jaksa Agung HM Prasetyo, anggota Polres Raja Ampat itu sengaja memanfaatkan karyawannya demi menunda waktu eksekusi.
"Yang pasti Labora tidak serta merta menerima putusan. Dia berusaha mengulur waktu, dia manfaatkan para buruh yang bekerja padanya," kata Prasetyo di Istana Negara, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Jumat (20/2/2015).
Proses eksekusi, jelasnya sempat menggunakan langkah persuasif sebelum ratusan aparat kepolisian akhirnya mendobrak paksa pagar. "Eksekusi jaksa didukung Polri, AL, dan AD, termasuk sebelumnya kita melakukan persuasif, kita berkomunikasi dengan masyarakat dan tokoh adat," ungkap Mantan Kejati Makassar ini
Prasetyo pun menantang Labora jika berani menyuap sejumlah oknum untuk membebaskan dirinya. "Kita akan lihat, dia bisa ngomong apa saja, silakan, kita dengar, setelah itu kita lihat benar atau tidak," cetus dia
Seperti diberitakan, saat ini, Labora Sitorus sudah ditahan di Lapas Sorong Papua Barat. Eksekusi dipimpin oleh Kapolres Sorong, Papua Barat, AKB Karimudin Silitonga dengan kekuatan aparat sebanyak 500 personel. Eksekusi itu dimulai sekitar pukul 08.00 WITA.
Labora Sitorus memiliki rekening gendut mencapai Rp1,5 triliun. Uang itu diduga kuat dari penimbunan minyak yang dilakukannya di Papua Barat. Dia juga diduga melakukan pembalakan hutan.
medcom.id,Jakarta: Eksekusi Aiptu Labora Sitorus oleh Kejaksaan Negeri Sorong berakhir dramatis lantaran diiringi isak tangis karyawannya. Menurut Jaksa Agung HM Prasetyo, anggota Polres Raja Ampat itu sengaja memanfaatkan karyawannya demi menunda waktu eksekusi.
"Yang pasti Labora tidak serta merta menerima putusan. Dia berusaha mengulur waktu, dia manfaatkan para buruh yang bekerja padanya," kata Prasetyo di Istana Negara, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Jumat (20/2/2015).
Proses eksekusi, jelasnya sempat menggunakan langkah persuasif sebelum ratusan aparat kepolisian akhirnya mendobrak paksa pagar. "Eksekusi jaksa didukung Polri, AL, dan AD, termasuk sebelumnya kita melakukan persuasif, kita berkomunikasi dengan masyarakat dan tokoh adat," ungkap Mantan Kejati Makassar ini
Prasetyo pun menantang Labora jika berani menyuap sejumlah oknum untuk membebaskan dirinya. "Kita akan lihat, dia bisa ngomong apa saja, silakan, kita dengar, setelah itu kita lihat benar atau tidak," cetus dia
Seperti diberitakan, saat ini, Labora Sitorus sudah ditahan di Lapas Sorong Papua Barat. Eksekusi dipimpin oleh Kapolres Sorong, Papua Barat, AKB Karimudin Silitonga dengan kekuatan aparat sebanyak 500 personel. Eksekusi itu dimulai sekitar pukul 08.00 WITA.
Labora Sitorus memiliki rekening gendut mencapai Rp1,5 triliun. Uang itu diduga kuat dari penimbunan minyak yang dilakukannya di Papua Barat. Dia juga diduga melakukan pembalakan hutan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)