Jakarta: Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar menyebut Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi salah satu kelompok rawan terpapar paham radikal. Termasuk, ideologi yang dibawa Khilafatul Muslimin, yakni anti-Pancasila.
Boy meminta bantuan setiap kepala lembaga untuk memperhatikan anggota. Agar tidak terpapar radikalisme.
"Kita memohon kepada pimpinan lembaga untuk tidak bosan-bosan menyelenggarakan kegiatan wawasan kebangsaan, penguatan nilai-nilai moderasi dalam beragama," kata Boy di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Senin, 20 Juni 2022.
Boy mengatakan pimpinan lembaga berperan penting dalam pengawasan secara internal. Mengingat, pimpinan lembaga memiliki kewajiban untuk menerapkan asas-asas kehidupan dan bernegara yang diatur dalam Ideologi Pancasila.
"Saya pastikan tidak ada ASN yang bekerja di sebuah lembaga yang tidak ada asas itu, siapa yang bertanggung jawab? Yang pertama pimpinan lembaga, harus memastikan sebagai pemimpin, dasar negaranya apa dan menyelenggarakan upaya-upaya pencegahan agar anggota di bawahnya tidak mudah terpapar," ujar jenderal polisi bintang tiga itu.
Baca: BNPT Jamin Eks Murid Sekolah Khilafatul Muslimin Dapat Bimbingan
Menurut dia, BNPT akan berkoordinasi dengan pimpinan lembaga untuk melakukan kontra terhadap radikalisme. Salah satunya, menggelar pengawasan di setiap rumah ibadah di kawasan lembaga tersebut.
"Jadi kami sudah bekerja sama, ada pengawasan-pengawasan rumah ibadah yang mengarah kepada ideologi kekerasan, rumah ibadah yang ada di kawasan lembaga dipakai untuk propaganda itu sudah pernah dilakukan beberapa tahun lalu," ungkap Boy.
Jakarta: Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (
BNPT) Komjen Boy Rafli Amar menyebut Aparatur Sipil Negara (
ASN) menjadi salah satu kelompok rawan terpapar paham radikal. Termasuk, ideologi yang dibawa
Khilafatul Muslimin, yakni anti-Pancasila.
Boy meminta bantuan setiap kepala lembaga untuk memperhatikan anggota. Agar tidak terpapar radikalisme.
"Kita memohon kepada pimpinan lembaga untuk tidak bosan-bosan menyelenggarakan kegiatan wawasan kebangsaan, penguatan nilai-nilai moderasi dalam beragama," kata Boy di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Senin, 20 Juni 2022.
Boy mengatakan pimpinan lembaga berperan penting dalam pengawasan secara internal. Mengingat, pimpinan lembaga memiliki kewajiban untuk menerapkan asas-asas kehidupan dan bernegara yang diatur dalam Ideologi Pancasila.
"Saya pastikan tidak ada ASN yang bekerja di sebuah lembaga yang tidak ada asas itu, siapa yang bertanggung jawab? Yang pertama pimpinan lembaga, harus memastikan sebagai pemimpin, dasar negaranya apa dan menyelenggarakan upaya-upaya pencegahan agar anggota di bawahnya tidak mudah terpapar," ujar jenderal polisi bintang tiga itu.
Baca:
BNPT Jamin Eks Murid Sekolah Khilafatul Muslimin Dapat Bimbingan
Menurut dia, BNPT akan berkoordinasi dengan pimpinan lembaga untuk melakukan kontra terhadap radikalisme. Salah satunya, menggelar pengawasan di setiap rumah ibadah di kawasan lembaga tersebut.
"Jadi kami sudah bekerja sama, ada pengawasan-pengawasan rumah ibadah yang mengarah kepada ideologi kekerasan, rumah ibadah yang ada di kawasan lembaga dipakai untuk propaganda itu sudah pernah dilakukan beberapa tahun lalu," ungkap Boy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)