Edhy Prabowo Disebut Beli Buku Rp101 Juta Buat Perpustakaan Akmil

Jakarta: Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo disebut membeli buku senilai Rp101 juta. Buku itu disumbangkan ke perpustakaan akademi militer (akmil). "Waktu Pak Edhy ada makan siang dengan para taruna akademi militer, beliau sempat menyampaikan ingin memberikan sumbangan 1.000 buku," ujar Sekretaris Pribadi (Sespri) Edhy Prabowo, Putri Elok Sukarni, saat persidangan di Pengadilan Tindak Pidana (Tipikor), Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa, 18 Mei 2021. Putri mendapat perintah dari Staf Khusus Edhy Prabowo, Putri Tjatur Budilistyani, agar sumbangan buku itu terealisasi. Putri menghubungi perusahaan penerbit, seperti PT Balai Pustaka dan PT Gramedia. Pembelian buku itu senilai Rp101.085.600. Terdiri atas pembelian buku dari PT Balai Pustaka Rp44.391.600 dan PT Gramedia Rp56.694.000. "Saya memesankan, untuk pembayaran itu melalui Mas Amiril Mukminin (asisten pribadi Edhy)," ujar Putri. Baca: Urus Izin Ekspor Benur, Stafsus Edhy Kecipratan Rp100 Juta Jaksa penuntut umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak menelisik lebih jauh mengenai sumber uang. Putri hanya mengetahui buku sudah dibayar lunas. Putri diperiksa sebagai saksi untuk enam terdakwa yang terjerat kasus dugaan korupsi izin ekspor benih bening lobster (BBL) atau benur. Mereka ialah Edhy Prabowo; asisten pribadi Edhy, Amiril Mukminin; dan Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Safri. Kemudian, staf istri Edhy, Ainul Faqih; Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan, Andreau Pribadi Misanta; dan swasta, Siswadhi Pranoto Loe. Mereka diduga sebagai pihak penerima dan perantara suap izin ekspor BBL.