Jakarta: Polri mengungkap ratusan WNI direkrut sebagai operator judi online. Mereka diterbangkan ke daerah Mekong Region Countries atau Mekong Raya, seperti Kamboja, Laos dan Myanmar.
"Ratusan orang diberangkatkan. Direkrut dari Indonesia, diberangkatkan ke negara tersebut (Mekong Region Countries)," kata Kadiv Hubinter Polri, Irjen Khrisna Murti dalam keterangan persnya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat 21 Juni 2024.
Perekrutan itu bagian dari pengembangan judi online di Indonesia. Ratusan WNI digembleng menjadi operator dan menargetkan calon korban di Indonesia.
"Mereka melakukan kegiatan operator dengan tentunya diorganisir oleh kelompok mafia-mafia yang sudah mengendalikan judi tersebut," ujar Khrisna.
Khrisna menjelaskan mafia Mekong terdiri dari sejumlah kelompok. Mereka melakukan kriminal lintas negara.
"Permasalahan judi online ini bukan hanya masalah bagi Indonesia. tapi masalah bagi negara-negara di wilayah South East Asia, atau Asia Tenggara, termasuk yang paling menderita selain South East Asia, adalah China," ungkap Khrisna.
Jakarta: Polri mengungkap ratusan WNI direkrut sebagai operator
judi online. Mereka diterbangkan ke daerah Mekong Region Countries atau Mekong Raya, seperti Kamboja, Laos dan Myanmar.
"Ratusan orang diberangkatkan. Direkrut dari Indonesia, diberangkatkan ke negara tersebut (Mekong Region Countries)," kata Kadiv Hubinter Polri, Irjen Khrisna Murti dalam keterangan persnya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat 21 Juni 2024.
Perekrutan itu bagian dari pengembangan judi online di Indonesia. Ratusan WNI digembleng menjadi operator dan menargetkan
calon korban di Indonesia.
"Mereka melakukan kegiatan operator dengan tentunya diorganisir oleh kelompok mafia-mafia yang sudah mengendalikan judi tersebut," ujar Khrisna.
Khrisna menjelaskan
mafia Mekong terdiri dari sejumlah kelompok. Mereka melakukan kriminal lintas negara.
"Permasalahan judi online ini bukan hanya masalah bagi Indonesia. tapi masalah bagi negara-negara di wilayah South East Asia, atau Asia Tenggara, termasuk yang paling menderita selain South East Asia, adalah China," ungkap Khrisna.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DHI)