Jakarta: Remaja pelaku pembunuhan terhadap bocah, NF, takut melaporkan kekerasan seksual yang dialaminya. NF diperkosa tiga orang terdekatnya hingga hamil.
"Kalau diceritakan anak itu (NF) khawatir hubungan bapak dan ibu tirinya terganggu. Jadi dia kesulitan untuk menceritakan," kata Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat di Balai Rehabilitasi Anak Handayani, Bambu Apus, Jakarta Timur, Jumat, 15 Mei 2020.
Harry mengungkapkan NF dicabuli sejak Oktober 2019-Februari 2020. NF dicabuli sebanyak 16 kali, rinciannya sembilan kali oleh F, empat kali oleh R, dan tiga kali oleh pacar NF, A.
F dan R berprofesi sebagai kuli bangunan dan tinggal menumpang di rumah NF. Keduanya memiliki hubungan keluarga dengan ibu tiri NF.
(Baca: Peleceh Seksual Sempat Ancam Remaja Pembunuh Bocah)
Harry menyebut keputusan siswi SMP kelas IX itu menutupi perbuatan ketiganya membuat NF semakin menderita. R dan F leluasa mencabuli NF.
"Dia tertekan, sementara dia harus cerita ke siapa. Bapaknya (NF) sangat menyesal, merasa kecolongan atas kelakuan saudaranya, sesama pekerja yang dia bawa," ujar dia.
Harry mengatakan pembunuhan yang dilakukan NF merupakan akumulasi dari penderitaan sebagai korban pencabulan. Terlebih A memiliki kelainan seksual.
"Di saat melakukan itu (pembunuhan) yang terbayang kelakuan dari tersangka yang telah melakukan kekerasan, ancaman, bahkan pornografi," tutur dia.
Jakarta: Remaja pelaku pembunuhan terhadap bocah, NF, takut melaporkan kekerasan seksual yang dialaminya. NF diperkosa tiga orang terdekatnya hingga hamil.
"Kalau diceritakan anak itu (NF) khawatir hubungan bapak dan ibu tirinya terganggu. Jadi dia kesulitan untuk menceritakan," kata Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat di Balai Rehabilitasi Anak Handayani, Bambu Apus, Jakarta Timur, Jumat, 15 Mei 2020.
Harry mengungkapkan NF dicabuli sejak Oktober 2019-Februari 2020. NF dicabuli sebanyak 16 kali, rinciannya sembilan kali oleh F, empat kali oleh R, dan tiga kali oleh pacar NF, A.
F dan R berprofesi sebagai kuli bangunan dan tinggal menumpang di rumah NF. Keduanya memiliki hubungan keluarga dengan ibu tiri NF.
(Baca:
Peleceh Seksual Sempat Ancam Remaja Pembunuh Bocah)
Harry menyebut keputusan siswi SMP kelas IX itu menutupi perbuatan ketiganya membuat NF semakin menderita. R dan F leluasa mencabuli NF.
"Dia tertekan, sementara dia harus cerita ke siapa. Bapaknya (NF) sangat menyesal, merasa kecolongan atas kelakuan saudaranya, sesama pekerja yang dia bawa," ujar dia.
Harry mengatakan pembunuhan yang dilakukan NF merupakan akumulasi dari penderitaan sebagai korban pencabulan. Terlebih A memiliki kelainan seksual.
"Di saat melakukan itu (pembunuhan) yang terbayang kelakuan dari tersangka yang telah melakukan kekerasan, ancaman, bahkan pornografi," tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(REN)