Sejumlah massa yang tergabung dalam Hidupkan Masyarakat Sejahtera (HMS) berunjuk rasa di depan Gedung KPK, Jakarta. (Foto: MI/Rommy)
Sejumlah massa yang tergabung dalam Hidupkan Masyarakat Sejahtera (HMS) berunjuk rasa di depan Gedung KPK, Jakarta. (Foto: MI/Rommy)

Budi Mulya Disebut Dimarginalkan dalam Kasus Bank Century

21 September 2018 11:55
Jakarta: Mantan anggota Pansus Bank Century Hendrawan Supratikno menilai mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia Budi Mulya dimarginalkan dalam kasus bailout Bank Century.
 
Betapa tidak, peran Budi yang relatif kecil justru membuat dia menjadi orang pertama yang menerima hukuman dan dalam perkembangannya tidak ada lagi nama lain yang terjerat.
 
"Saya mengerti apa yang dihadapi KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) tapi menghukum hanya seorang Budi Mulya bagi siapa pun ini tidak adil," ujarnya dalam Metro Pagi Primetime, Jumat, 21 September 2018.

Hendrawan mengatakan Century adalah bank yang cacat sejak lahir karena salah satu pembentukannya diperkuat dari rasio kecukupan modal penggabungan tiga bank yang seluruhnya bermasalah. 
 
Menurut dia tidak adil jika KPK melihat persoalan masa lalu Bank Century dengan kacamata hari ini yang dianggap terlalu rumit untuk diungkap. Padahal argumentasi mantan Wakil Presiden Boediono dan relasi saat itu cukup kuat bahwa ada persoalan serius di balik pembentukan sampai dengan proses bailout.
 
"KPK sendiri pada awalnya mentersangkakan Siti Halimah Fajriah dan Budi Mulya tapi pada perkembangannya justru Budi Mulya dan kawan-kawan. Artinya terbukti bahwa keputusan bailout itu kolektif kolegia," kata dia.
 
Ia mengakui bahwa bukti transfer Rp1 miliar dari Robert Tantular tidak bisa disanggah. Namun dengan hanya memidanakan Budi Mulya, KPK justru terkesan memarginalkan satu orang sementara pihak lain diabaikan.
 
"Budi Mulya memang dekat dengan Robert Tantular tapi dalam kasus besar ini peran beliau marginal. Makanya apa yang dilakukan Nadya (putri Budi Mulya) sudah benar," jelas dia.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan