Jakarta: Penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan tanah di Munjul, Keluaran Pondok Rangon, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, dinilai sebagai konsistensi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Lembaga Antirasuah diyakini tak tebang pilih.
Pegiat antikorupsi Febri Diansyah menyebut KPK sering dituding tak akan cawe-cawe kasus korupsi di DKI. "Selama ini (Penyidik KPK) Novel (Baswedan) sering diserang isu di media sosial dan dihubung-hubungkan dengan KPK enggak masuk ke DKI," kata pegiat antikorupsi Febri Diansyah melalui keterangan tertulisnya di akun Twitter @febridiansyah, Senin, 8 Maret 2021.
Mantan juru bicara KPK itu mengatakan Novel sering diserang oleh warganet atau kelompok tertentu karena tidak pernah ada kasus korupsi di Jakarta yang diusut KPK. Novel dikaitkan dengan tudingan itu karena masih bersaudara dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Kombinasi pihak yang mungkin enggak suka dengan Novel Baswedan atau bisa jadi ada kepentingan politik," ujar Febri.
Baca: Terlibat Korupsi, Dirut PD Pembangunan Sarana Jaya Dinonaktifkan
Febri menegaskan KPK tidak pernah tebang pilih selama dia bergabung di sana. Lembaga Antikorupsi selalu mengusut rasuah di Indonesia berdasarkan fakta.
"Padahal kasus korupsi bisa ditangani jika buktinya klir. Sekarang sudah ada penyidikan, mari kita kawal tapi tetap di jalur hukum," ujar Febri.
KPK membuka penyidikan baru terkait dugaan korupsi pengadaan tanah di Munjul, Keluaran Pondok Rangon, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Pelaksana tugas juru bicara KPK Ali Fikri menyebut penyidikan dilakukan usai pihaknya menemukan dua bukti permulaan yang cukup.
Ali mengatakan pihaknya sudah menetapkan tersangka di kasus ini. Namun, dia belum bisa membeberkan identitas tersangka.
"Pengumuman tersangka akan dilakukan saat penangkapan atau penahanan para tersangka telah dilakukan," ujar Ali, Senin, 8 Maret 2021.
Jakarta: Penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan tanah di Munjul, Keluaran Pondok Rangon, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, dinilai sebagai konsistensi Komisi Pemberantasan Korupsi (
KPK). Lembaga Antirasuah diyakini tak tebang pilih.
Pegiat antikorupsi Febri Diansyah menyebut KPK sering dituding tak akan cawe-cawe kasus korupsi di DKI. "Selama ini (Penyidik KPK) Novel (Baswedan) sering diserang isu di media sosial dan dihubung-hubungkan dengan KPK enggak masuk ke
DKI," kata pegiat antikorupsi Febri Diansyah melalui keterangan tertulisnya di akun Twitter @febridiansyah, Senin, 8 Maret 2021.
Mantan juru bicara KPK itu mengatakan Novel sering diserang oleh warganet atau kelompok tertentu karena tidak pernah ada
kasus korupsi di Jakarta yang diusut KPK. Novel dikaitkan dengan tudingan itu karena masih bersaudara dengan Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan.
"Kombinasi pihak yang mungkin enggak suka dengan Novel Baswedan atau bisa jadi ada kepentingan politik," ujar Febri.
Baca: Terlibat Korupsi, Dirut PD Pembangunan Sarana Jaya Dinonaktifkan
Febri menegaskan KPK tidak pernah tebang pilih selama dia bergabung di sana. Lembaga Antikorupsi selalu mengusut rasuah di Indonesia berdasarkan fakta.
"Padahal kasus korupsi bisa ditangani jika buktinya klir. Sekarang sudah ada penyidikan, mari kita kawal tapi tetap di jalur hukum," ujar Febri.
KPK membuka penyidikan baru terkait dugaan korupsi pengadaan tanah di Munjul, Keluaran Pondok Rangon, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Pelaksana tugas juru bicara KPK Ali Fikri menyebut penyidikan dilakukan usai pihaknya menemukan dua bukti permulaan yang cukup.
Ali mengatakan pihaknya sudah menetapkan tersangka di kasus ini. Namun, dia belum bisa membeberkan identitas tersangka.
"Pengumuman tersangka akan dilakukan saat penangkapan atau penahanan para tersangka telah dilakukan," ujar Ali, Senin, 8 Maret 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)