medcom.id, Jakarta: Masyarakat dinilai terlalu menyakini satu intitusi penegak hukum pemberantas korupsi, yakni melalui Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Padahal ada dua lembaga penegakan hukum yang juga memiliki kewenangan yang sama, Kepolisian dan Kejaksaan.
Hal itu diungkapkan Pakar Hukum Tata Negara Irman Putra Sidin dalam program Bincang Pagi Metro TV yang bertajuk 'Patuh Hukum Taat Asas', Rabu, (28/1/2015). Dia menyanyangkan Kejaksaan dan Kepolisian dianggap mandul, dalam melakukan pemberantasan korupsi.
"Jangan kepolisian dan kejaksaan dianggap tidak mampu. Ini harus dibangkitkan lagi. Masyarakat harus percaya. Tugas presiden membangkitkan kepercayaan masyarakat. 'Saya punya instrumen polisi jaksa. Dia akan kita pakai untuk pemberantasan korupsi. Jangan tergantung satu-satunya hanya dengan cara ini (melalui KPK)," ujar Irman.
Irman menolak penilaian dalam kondisi turbulensi politik yang ada, sehingga secara tidak langsung lembaga KPK menjadi lumpuh alias tidak berdaya. Padahal tidak. Sejatinya, turbulensi yang ada, hanya menyangkut personal di lembaga tersebut. Lebih lanjut, mata dan telinga masyarakat harus terbuka lebar. Bahwa masih ada lembaga lain yang juga mumpuni untuk mewujudkan pemerintahan yang profesional, bersih, transparan dan akuntabel.
medcom.id, Jakarta: Masyarakat dinilai terlalu menyakini satu intitusi penegak hukum pemberantas korupsi, yakni melalui Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Padahal ada dua lembaga penegakan hukum yang juga memiliki kewenangan yang sama, Kepolisian dan Kejaksaan.
Hal itu diungkapkan Pakar Hukum Tata Negara Irman Putra Sidin dalam program Bincang Pagi Metro TV yang bertajuk 'Patuh Hukum Taat Asas', Rabu, (28/1/2015). Dia menyanyangkan Kejaksaan dan Kepolisian dianggap mandul, dalam melakukan pemberantasan korupsi.
"Jangan kepolisian dan kejaksaan dianggap tidak mampu. Ini harus dibangkitkan lagi. Masyarakat harus percaya. Tugas presiden membangkitkan kepercayaan masyarakat. 'Saya punya instrumen polisi jaksa. Dia akan kita pakai untuk pemberantasan korupsi. Jangan tergantung satu-satunya hanya dengan cara ini (melalui KPK)," ujar Irman.
Irman menolak penilaian dalam kondisi turbulensi politik yang ada, sehingga secara tidak langsung lembaga KPK menjadi lumpuh alias tidak berdaya. Padahal tidak. Sejatinya, turbulensi yang ada, hanya menyangkut personal di lembaga tersebut. Lebih lanjut, mata dan telinga masyarakat harus terbuka lebar. Bahwa masih ada lembaga lain yang juga mumpuni untuk mewujudkan pemerintahan yang profesional, bersih, transparan dan akuntabel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(LDS)