Perwakilan suporter menemui Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) di Jakarta. (tangkapan layar)
Perwakilan suporter menemui Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) di Jakarta. (tangkapan layar)

Temui Tim Pencari Fakta, Suporter Minta Investigasi Dilakukan Objektif

Indriyani Astuti • 06 Oktober 2022 17:11
Jakarta: Perwakilan suporter sepak bola seluruh Indonesia menemui Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Stadion Kanjuruhan. Mereka meminta tim bekerja secara objektif dalam mengusut peristiwa yang menewaskan 132 orang pasca laga antara Arema FC melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
 
"Kami menyampaikan tuntutan pokok yang harus dilakukan tim pencari fakta. tidak hanya sekadar diselesaikan, tapi memang harus terang-benderang," ujar Andie Peci mewakili suporter Persebaya di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenkopolhukam), Jakarta Kamis, 6 Oktober 2022. 
 
Pada kesempatan itu, ada 30 perwakilan suporter yang hadir. Ia berharap hasil temuan TGIPF dapat membawa perubahan dalam sepak bola nasional dan tragedi serupa tidak terulang lagi. Apabila hasil dari kerja tim dirasakan tidak adil bagi para suporter, Andie mengatakan mereka akan membuat gerakan yang ditujukan pada federasi sepak bola nasional.

"Pemerintah yang diwakili TGIPF agar bekerja lebih serius, adil, dan objektif agar semua bisa kembali normal," ucapnya.
 
Mantan Pemain Tim Nasional sepak bola Kurniawan Dwi Yulianto yang mewakili TGIPF mengatakan masukan dari perwakilan suporter akan menjadi bahan evaluasi bagi tim sebelum membuat kesimpulan. Koordinator Save Our Soccer Akmal Marhali yang juga masuk dalam tim tersebut menyebut, sebagian dari tim tengah melakukan investigasi di Malang.
 
"Tim pencari fakta terbuka akan menerima masukan, saran, kritik, dalam melakukan investigasi kasus atau membangun sepak bola Indonesia ke depan," ungkap dia.
 
Seperti diberitakan laga pertandingan antara tim Arema FC dan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, berakhir dengan tragedi. Sebanyak 132 orang meninggal akibat terjebak di dalam stadion saat berusaha keluar menghindari gas air mata yang diduga digunakan oleh aparat.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan