medcom.id, Jakarta: Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyarankan agar penanganan Bank Century tidak diselamatkan atau bank ditutup. Rekomendasi itu dipilih LPS berdasarkan hasil analisis yang menyatakan biaya penyelamatan Bank Century lebih besar dibanding menutupnya yakni mencapai Rp15 triliun (the worst), sementara biaya tidak menyelamatkan hanya Rp195 miliar.
"Hasil analisis LPS 20 November 2008, bank ini (Century-red) sebaiknya tidak diselamatkan. Ada tiga analisis kami dan ketiganya menunjukkan bank ini sebaiknya tidak diselamatkan," kata mantan Kepala Eksekutif LPS Firdaus Zaelani saat bersaksi untuk terdakwa Budi Mulya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Kamis (24/4/2014).
Firdaus menjelaskan ketika LPS menghitung lower cost test, biaya menyelamatkan lebih murah dibanding tidak menyelamatkan. Merujuk pada hasil tes yang mengatakan biaya menyelamatkan lebih besar daripada menutup, LPS menyimpulkan tidak akan menyelamatkan Bank Century atau menutupnya. Mendengar putusan itu, Gubernur BI Boediono pun protes kepada LPS.
"Atas hasil analisis itu, apakah ada pihak BI yang menyela?" tanya Jaksa Penuntut Umum pada Komisi Pemberantasan Korupsi (JPU KPK), KMS Roni.
"Ada, Gubernur BI Pak Boediono. Dia bilang LPS hanya melihat dari sisi mikro. Kami menjawab, memang LPS tidak memiliki data bank-bank lain," jawabnya.
Senada dengan LPS, Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Rujito, juga mengatakan Bank Century tidak diselamatkan dan dalam keadaan normal. Century seharusnya tidak dalam bank gagal berdampak sistemik. Namun, pada akhirnya BI mengusulkan Bank Century ditengarai sebagai bank gagal berdampak sistemik dengan alasan adanya psikologi pasar.
"Menjelang subuh, setelah rapat KSSK yang dihadiri Sri Mulyani, Boediono, dan Raden Pardede, kami baru diberitahu ini bank gagal berdampak sistemik," tuturnya.
Setelah ditetapkan sebagai bank gagal berdampak sistemik, LPS mengambil alih Bank Century disusul dengan pengambilan langkah-langkah terkait pengambilalihan dan mengganti semua jajaran direksi Bank Century dengan manajemen baru. Firdaus mengatakan, keputusan untuk mengganti manajemen karena kondisi Century sudah parah dan manajemen lama dinilai tidak kompeten menjalankan Bank Century.
medcom.id, Jakarta: Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyarankan agar penanganan Bank Century tidak diselamatkan atau bank ditutup. Rekomendasi itu dipilih LPS berdasarkan hasil analisis yang menyatakan biaya penyelamatan Bank Century lebih besar dibanding menutupnya yakni mencapai Rp15 triliun (
the worst), sementara biaya tidak menyelamatkan hanya Rp195 miliar.
"Hasil analisis LPS 20 November 2008, bank ini (Century-
red) sebaiknya tidak diselamatkan. Ada tiga analisis kami dan ketiganya menunjukkan bank ini sebaiknya tidak diselamatkan," kata mantan Kepala Eksekutif LPS Firdaus Zaelani saat bersaksi untuk terdakwa Budi Mulya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Kamis (24/4/2014).
Firdaus menjelaskan ketika LPS menghitung lower cost test, biaya menyelamatkan lebih murah dibanding tidak menyelamatkan. Merujuk pada hasil tes yang mengatakan biaya menyelamatkan lebih besar daripada menutup, LPS menyimpulkan tidak akan menyelamatkan Bank Century atau menutupnya. Mendengar putusan itu, Gubernur BI Boediono pun protes kepada LPS.
"Atas hasil analisis itu, apakah ada pihak BI yang menyela?" tanya Jaksa Penuntut Umum pada Komisi Pemberantasan Korupsi (JPU KPK), KMS Roni.
"Ada, Gubernur BI Pak Boediono. Dia bilang LPS hanya melihat dari sisi mikro. Kami menjawab, memang LPS tidak memiliki data bank-bank lain," jawabnya.
Senada dengan LPS, Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Rujito, juga mengatakan Bank Century tidak diselamatkan dan dalam keadaan normal. Century seharusnya tidak dalam bank gagal berdampak sistemik. Namun, pada akhirnya BI mengusulkan Bank Century ditengarai sebagai bank gagal berdampak sistemik dengan alasan adanya psikologi pasar.
"Menjelang subuh, setelah rapat KSSK yang dihadiri Sri Mulyani, Boediono, dan Raden Pardede, kami baru diberitahu ini bank gagal berdampak sistemik," tuturnya.
Setelah ditetapkan sebagai bank gagal berdampak sistemik, LPS mengambil alih Bank Century disusul dengan pengambilan langkah-langkah terkait pengambilalihan dan mengganti semua jajaran direksi Bank Century dengan manajemen baru. Firdaus mengatakan, keputusan untuk mengganti manajemen karena kondisi Century sudah parah dan manajemen lama dinilai tidak kompeten menjalankan Bank Century.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JCO)