medcom.id, Jakarta: Saut Sitomorang, staf ahli Badan Intelijen Negara (BIN) bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, terpilih menjadi salah satu pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Lulusan sarjana Fisika Universitas Padjadjaran itu memiliki pengalaman di dunia internasional selama berkarier di BIN.
"Beberapa kali Ia mendapatkan tugas sebagai Deputi I BIN Luar Negeri. Pernah beberapa tahun ditempatkan di Amerika, Australia dan Singapura," kata Juru Bicara Pansel Capim KPK, Betti Alisjahbana, kepada Metrotvnews.com, Minggu (20/12/2015) malam.
Pansel menilai, Saut memiliki keunggulan di bidang teknologi, khususnya pemantauan (monitoring) dan pengawasan (surveillance). Selain itu, ia memiliki tekad untuk mencegah tindak pidana korupsi.
"Dia punya passion yang sangat tinggi di dalam pencegahan, membangun nilai-nilai dan sistem yang mencegah korupsi," jelas Betti.
Di samping itu, lanjut Betti, Saut memiliki prinsip check and balance sehingga ia setuju dengan dibentuknya Dewan Pengawas untuk mengontrol penyadapan yang dilakukan KPK. Saut pun sempat berpendapat jika mantan Pimpinan KPK bisa diusulkan untuk menjadi anggota Dewan Pengawas.
"KPK perlu di kontrol (dengan adanya Dewan Pengawas), dan SP3 juga dibolehkan. Karena dia berpendapat KPK bisa salah juga," tukas Betti.
Saut, tambah Betti, memiliki keinginan untuk fokus pencegahan korupsi di SDA dan Pajak. "Dia berpendapat dengan mencegah korupsi, uang negara yang bisa diselamatkan jauh lebih banyak, dan lebih sustainable," pungkas Betti.
medcom.id, Jakarta: Saut Sitomorang, staf ahli Badan Intelijen Negara (BIN) bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, terpilih menjadi salah satu pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Lulusan sarjana Fisika Universitas Padjadjaran itu memiliki pengalaman di dunia internasional selama berkarier di BIN.
"Beberapa kali Ia mendapatkan tugas sebagai Deputi I BIN Luar Negeri. Pernah beberapa tahun ditempatkan di Amerika, Australia dan Singapura," kata Juru Bicara Pansel Capim KPK, Betti Alisjahbana, kepada
Metrotvnews.com, Minggu (20/12/2015) malam.
Pansel menilai, Saut memiliki keunggulan di bidang teknologi, khususnya pemantauan (
monitoring) dan pengawasan (
surveillance). Selain itu, ia memiliki tekad untuk mencegah tindak pidana korupsi.
"Dia punya
passion yang sangat tinggi di dalam pencegahan, membangun nilai-nilai dan sistem yang mencegah korupsi," jelas Betti.
Di samping itu, lanjut Betti, Saut memiliki prinsip
check and
balance sehingga ia setuju dengan dibentuknya Dewan Pengawas untuk mengontrol penyadapan yang dilakukan KPK. Saut pun sempat berpendapat jika mantan Pimpinan KPK bisa diusulkan untuk menjadi anggota Dewan Pengawas.
"KPK perlu di kontrol (dengan adanya Dewan Pengawas), dan SP3 juga dibolehkan. Karena dia berpendapat KPK bisa salah juga," tukas Betti.
Saut, tambah Betti, memiliki keinginan untuk fokus pencegahan korupsi di SDA dan Pajak. "Dia berpendapat dengan mencegah korupsi, uang negara yang bisa diselamatkan jauh lebih banyak, dan lebih sustainable," pungkas Betti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OGI)