Kabiro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Kombes Rikwanto di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (3/12/2016). Foto: MI/Rommy Pujianto
Kabiro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Kombes Rikwanto di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (3/12/2016). Foto: MI/Rommy Pujianto

Penyidik Bareskrim Kejar Pemilik Portal Penyebar Penyataan Eko Patrio

Renatha Swasty • 18 Desember 2016 13:52
medcom.id, Jakarta: Penyidik Bareskrim Polri masih mengejar pemilik tujuh portal berita yang diduga memuat pernyataan yang mengada-ada serta mencatut nama Ketua DPW PAN DKI Jakarta Eko Hendro Purnomo. Dalam hal ini, Polri juga merasa dirugikan.
 
"Penyelidik sudah melakukan penyelidkan dan menelusuri. Konteksnya seolah yang dirugikan Eko, tapi Polri juga dirugikan. Kita berkepentingan menelusuri dan minta tanggung jawab mereka," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Baresrim Polri Kombes Rikwanto di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Minggu (18/12/2016).
 
Saat ini kata dia, penyidik belum mengetahui pemilik portal berita yang menyebar berita soal pengangkapan teroris di Bekasi yang diduga mencatut nama Eko. Bila sudah ketahuan pemiliknya, penyidik akan segera memanggil mereka.

"Makanya nanti kita tanyakan maksud tujuannya bagaimana seolah portal resmi yang bisa menyihir masyarakat dengan beritanya," tambah Rikwanto.
 
Penyidik Bareskrim Kejar Pemilik Portal Penyebar Penyataan Eko Patrio
Anggota Komisi X DPR Fraksi PAN Eko Hendro Purnomo berjalan keluar seusai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (12/2/2013). Foto: MI/Susanto
 
Rikwanto menyebut, pemanggilan pada pemilik portal itu penting sebab yang dilakukan sangat meresahkan. Apalagi membuat preseden buruk pada jurnalisme.
 
Kendati saat ini, tujuh portal yang memuat berita soal Eko telah menghapusnya, hal itu tidak menghilangkan pidana. Penyidik akan terus memprosesnya.
 
"Tetap (diproses) kita kan enggak tau dari siapa, siapa saja boleh nulis. Kita tetap selidiki, kita (polisi) dirugikan, enggak hanya Eko," kata dia.
 
Sebelumnya, dalam tujuh portal berita menyebutkan kalau penangkapan teroris di Bekasi adalah pengalihan isu. Ketujuh portal mengutip pernyataan Eko.
 
Bareskrim Polri yang mengetahui itu lantas meminta klarifikasi pada Eko. Belakangan diketahui, Eko tidak pernah melontarkan pernyataan itu.
 
Dia mengaku dicatut namanya. Anggota grup lawak Patrio itu kemudian melaporkan tujuh portal berita tersebut.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan