Kendaraan operasional Kepolisian menuju Pulau Nusakambangan melalui Dermaga Wijayapura, Cilacap, Jateng, Rabu 27 Juli 2016. Antara Foto/Idhad Zakaria
Kendaraan operasional Kepolisian menuju Pulau Nusakambangan melalui Dermaga Wijayapura, Cilacap, Jateng, Rabu 27 Juli 2016. Antara Foto/Idhad Zakaria

Jelang Eksekusi Mati, 14 Peti Jenazah Tiba di Nusakambangan

28 Juli 2016 09:36
medcom.id, Jakarta: Pelaksanaan hukuman mati terus disiapkan. Pagi ini, Kamis 28 Juli, dua rombongan mobil ambulans yang membawa 14 peti jenazah tiba di Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
 
Dilansir Antara, rombongan pertama sebanyak delapan mobil ambulans menyeberang ke Nusakambangan pukul 06.00 WIB, disusul rombongan kedua sebanyak sembilan ambulans pukul 06.30 WIB. Hanya 14 ambulans yang membawa peti jenazah, sisa tiga ambulans untuk cadangan.
 
Peti jenazah tersebut disiapkan untuk 14 terpidana mati yang segera dieksekusi. Jaksa Agung Muhammad Prasetyo mengatakan terpidana mati yang akan dieksekusi sudah diisolasi di Lapas Nusakambangan.

"Semua sudah pada posisi masing-masing, baik itu petugas keamanan dari Kepolisian maupun keluarga sudah diberi tahu," kata Prasetyo di Jakarta, Rabu 27 Juli.
 
Jelang Eksekusi Mati, 14 Peti Jenazah Tiba di Nusakambangan
Aliansi menuntut pemerintah meninjau ulang eksekusi hukuman mati terhadap mantan buruh migran Merry Utami. Menurut catatan pemantauan dan pendampingan Komnas Perempuan, Merry merupakan korban perdagangan manusia dan sindikat narkoba. Foto: MI/Panca Syurkani
 
Menurut Prasetyo, Kementerian Luar Negeri sudah menyampaikan notifikasi kepada keduataan besar yang warganya akan dieksekusi pada tahap ketiga. Prasetyo mengatakan, memberi sinyal bahwa eksekusi berlangsung Jumat tengah malam 29  Juli atau Sabtu dini hari 30 Juli, dikutip dari Media Indonesia.
 
Beberapa nama yang dipastikan akan dieksekusi ialah Zulfiqar Ali, Freddy Budiman, dan Merry Utami.
 
Freddy Budiman meminta dimakamkan di tempat kelahirannya, Surabaya. Penasihat hukum Freddy, Untung Sunaryo, mengatakan Freddy dalam kondisi baik dan dikunjungi keluarga dekat.
 
Pagi ini, 14 mobil pengawalan dari Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jawa Tengah disiagakan di Dermaga Wijayapura, Cilacap. Pada pelaksanaan eksekusi mati sebelumnya, setiap ambulans yang berisi jenazah terpidana mati dikawal satu mobil polisi pengawal.
 
(Klik: Nama Lima Terpidana yang Dipastikan Masuk Daftar Eksekusi Mati)
 
Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Cilacap Ajun Komisaris Bintoro Wasono menegaskan sterilisasi di sekitar Dermaga Wijayapura pada radius 300 meter dari pintu masuk gerbang dermaga.
 
Saat ini, menurut Bintoro, pengamanan di sekitar dermaga ditingkatkan dengan menambah personel pengamanan.
 
Keluarga terpidana mati dilaporkan sudah masuk ke Pulau Nusakambangan, kemarin. Mereka dibawa dengan bus dan didampingi pengacara.
 
Pelaksanaan hukuman mati ditentang negara lain. Uni Eropa menyerukan kepada Pemerintah Indonesia untuk tidak meneruskan pelaksanaan hukuman mati.
 
Uni Eropa, dalam keterangan tertulis yang diterima Metrotvnews.com, mengatakan, "Uni Eropa menentang hukuman mati untuk semua jenis kasus dan tanpa pengecualian, dan secara konsisten menyerukan penghapusan hukuman mati secara universal."
 
"Hukuman mati merupakan pidana yang kejam dan tidak manusiawi, yang tidak menimbulkan efek jera terhadap tindak kejahatan serta merendahkan martabat manusia."
 
Prasetyo menegaskan, eksekusi mati kepada terpidana kasus narkoba sebagai bentuk keseriusan Indonesia perang melawan narkoba. Prasetyo yakin hukuman mati menimbulkan efek jera kepada jaringan narkoba.
 


Video lengkap klik di sini
 
Presiden Joko Widodo, saat pidato dalam rangka memperingati Hari Anti-Narkoba 2016, mengatakan jumlah pengguna narkoba di Indonesia terus meningkat.
 
Pada 2015 diperkirakan angka prevalensi penggunaan narkoba mencapai 5,1 juta orang dan angka kematian akibat penyalahgunaan narkoba, setiap hari 40 sampai 50 orang generasi muda.
 
Kerugian material diperkirakan kurang lebih Rp63 triliun, yang menyangkut kerugian akibat belanja narkoba, kerugian akibat biaya pengobatan, kerugian akibat barang-barang yang dicuri, dan kerugian akibat biaya rehabilitasi dan biaya-biaya lainnya.
 
Semakin mengkhawatirkan, karena kejahatan luar biasa ini merengkuh berbagai lapisan masyarakat. Presiden mendapat laporan dari Kepala BNN Komjen Budi Waseso bahwa siswa taman kanak-kanak dan sekolah dasar ada yang terkena narkoba. Penyebaran narkoba tidak hanya di kota besar, tetapi juga di desa.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan