Michael Robertson (kanan) memberikan keterangan pada sidang lanjutan kasus dugaan pembunuhan berencana Wayan Mirna Salihin dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso, Rabu 21 September 2016. Antara Foto/Rivan Awal Lingga
Michael Robertson (kanan) memberikan keterangan pada sidang lanjutan kasus dugaan pembunuhan berencana Wayan Mirna Salihin dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso, Rabu 21 September 2016. Antara Foto/Rivan Awal Lingga

Sianida di Lambung Mirna Diduga Terbentuk Setelah Kematian

Arga sumantri • 21 September 2016 17:01
medcom.id, Jakarta: Ahli toksikologi asal Australia, Michael Robertson, ragu Wayan Mirna Salihin meninggal karena sianida yang masuk melalui mulut. Laporan dokter forensik yang terlampir dalam berkas perkara menyebutkan sebanyak 0,2 miligram sianida terdapat dalam lambung Mirna.
 
Menurut Robertson, kadar itu terlalu kecil untuk seseorang yang divonis meninggal karena sianida. Robertson mengutip laporan pemeriksaan forensik bahwa cairan lambung Mirna negatif sianida saat pemeriksaan 70 menit setelah ia meninggal.
 
Sedangkan 0,2 miligram sianida dalam lambung Mirna diketahui saat Mirna diperiksa tiga hari setelah ia meninggal. Robertson mengasumsikan, pemeriksaan cairan lambung dan lambung dengan metode yang sama.

Maka, penjelasan paling mungkin menurut keilmuwan ahli dari Universitas Monas itu, sianida ada lantaran  perubahan tubuh setelah Mirna meninggal. "Atau sianida terbentuk setelah kematian," kata Robertson saat bersaksi di persidangan, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (21/9/2016).
 
Robertson memaparkan, banyak hal yang bisa jadi penyebab adanya sianida dalam tubuh manusia setelah meninggal. Bisa karena darah di lambung atau ada bakteri yang timbul dalam lambung Mirna.
 
"Apabila ini disebabkan perubahan yang terjadi pasca-meninggal, adanya sianida dalam lambung bukanlah bukti masuknya sianida lewat mulut," ujar Robertson.
 
Keyakinan Robertson kalau sianida dalam lambung Mirna adalah proses alamiah tubuh bertambah ketika menemukan laporan pemeriksaan bahwa tidak ada sianida dalam urine Mirna. Begitupula, laporan pemeriksaan dokter forensik yang menyebutkan empedu dan hati Mirna negatif sianida.
 
Padahal, hasil pemeriksaan terhadap organ itu seharusnya positif sianida jika Mirna disebut meninggal karena sianida dari mulut. Karena, sifat sianida menyerang berbagai orang tubuh, seperti lambung, hati, empedu, dan jantung.
 
"Sianida hanya ada di lambung dan apabila itu disebabkan karena perubahan yang terjadi karena setelah kematian, maka tidak ada bukti toksikologi masuknya sianida lewat mulut," ujar Robertson.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TRK)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan