Ilustrasi. Medcom.id
Ilustrasi. Medcom.id

Lembaga Bantuan Hukum Muhammadiyah Minta Jenazah Afif Maulana Diekshumasi

Siti Yona Hukmana, Vania Liu • 22 Juli 2024 15:34
Jakarta: Lembaga Bantuan Hukum Advokasi Publik (LBHAP) PP Muhammadiyah Gufroni meminta Polri ekshumasi dan autopsi jenazah Afif Maulana. Hal itu dinilai perlu dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian remaja 13 tahun itu.
 
"Jadi ini adalah rencana bersama kita untuk mengungkap sebetulnya apa yang menjadi penyebab Afif Maulana tewas. Apakah karena penyiksaan yang dilakukan oleh aparat kepolisian, yang selama ini beredar atau karena melompat dari jembatan Kuranji," kata Ketua Riset dan Advokasi publik LBHAP PP Muhammadiyah Gufroni di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin, 22 Juli 2024.
 
Isu yang bergeming saat ini ada dua penyebab kematian Afif. Menurutnya, harus dipastikan penyebab pasti kematian Afif dengan autopsi. Apakah benar karena melompat dari jembatan atau dianiaya polisi. 

"Maka harapannya dengan adanya ekshumasi atau autopsi ulang bisa terungkap apakah betul dia jatuh atau karena faktor kekerasan fisik oleh aparat kepolisian di Padang," ujar Gufroni.
 
Baca juga: Sebut Institusi Polri Diinjak-injak usai Kasus Kematian Afif Mauluna, Kapolda Sumbar Disorot

Gufroni menyebut permintaan autopsi ini adalah keinginan keluarga Afif. Dia memastikan LBHAP PP Muhammadiyah mendampingi keluarga hingga autopsi dilakukan.
 
Bahkan, Gufroni mengatakan LBHAP PP Muhammadiyah siap menyediakan dokter untuk ikut mengautopsi Afif Maulana. Hal itu dilakukan bila pihak Kepolisian melibatkan pihak luar dalam autopsi tersebut.
 
"Kami merasa bahwa kami punya pengalaman dokter-dokter Muhammadiyah, siap membantu bilamana diperlukan untuk menjadi dokter forensik dari pihak Mabes Polri," ucapnya.
 
Di samping itu, Gufroni menyebut Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah menyatakan mendorong pelaksanaan autopsi terhadap jenazah Afif Maulana. Gufroni selaku kuasa hukum keluarga Afif Maulana mengapresiasi sikap Kapolri.
 
"Maka atas dasar itulah kami merespons positif bahwa ada kemauan yang kuat dari Mabes Polri untuk menuntaskan terkait dengan latar belakang tewasnya almarhum Afif Maulana pelajar SMP di Padang," tutur dia.
 
Afif Maulana ditemukan tewas di bawah Jembatan Sungai Kuranji, Padang, Sumbar pada Minggu siang, 9 Juni 2024 tepatnya pukul 11.55 WIB. Penemuan jenazah Afif usai polisi mengamankan 17 remaja hendak tawuran di sekitar lokasi. 
 
Mulanya beredar di media sosial Afif tewas karena dianiaya polisi. Kemudian, polisi membantah dan meluruskan bahwa Afif tewas karena melompat dari jembatan. 
 
Kapolda Sumbar Irjen Suharyono menyatakan siap bertanggung jawab atas hasil penyelidikan dan penyidikan kematian Afif Maulana. Dia meyakini remaja 13 tahun itu tewas karena melompat dari jembatan Kuranji, bukan dianiaya polisi.
 
"Iya, jadi dari awal saya ini sebagai Kapolda turun langsung. Karena saya tidak ingin institusi saya itu diinjak-injak. Institusi saya itu kan institusi besar, Polri itu kan institusi yang selama ini sungguh melayani masyarakat dengan optimal," kata Kapolda saat dikonfirmasi, Kamis, 4 Juli 2024.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABK)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan