Jakarta: Pakar hukum tata negara, Feri Amsari menyoroti pernyataan Surya Paloh yang menegaskan Partai NasDem tidak pernah mengedepankan prasangka buruk dan strategi licik dalam berpolitik. Menurutnya, pernyataan itu menggambarkan fenomena kekhawatiran terhadap penegakan hukum yang timpang.
“Pernyataan Pak Surya Paloh itu bisa dilihat sebagai kekhawatiran dengan maraknya upaya penegakan hukum yang tebang pilih terhadap partai-partai kubu oposisi karena terlalu terang benderang ya bukan berarti tidak terjadi sebuah kejahatan. Nah kekhawatiran ini tentu saja dianggap berkaitan dengan potensi Pemilu 2024 yang sedang menghampiri,” kata Feri, Jumat, 23 Juni 2023.
Dia mengatakan para pihak yang berbeda sikap dan berani mengkritik pemerintah justru dicap sebagai musuh negara. Dia menilai penegakan hukum terkesan berat sebelah.
“Karena itu memang perlu dibuktikan dalam proses pengadilan. tetapi janggalnya untuk partai-partai pemerintah itu sama sekali tidak tersentuh,” ucapnya.
Feri mengingatkan agar kekuasaan tidak menghambat proses hukum, terlebih melindungi koalisi politik. Ia menegaskan, proses penegakan hukum secara adil bukan hanya untuk tujuan kepentingan politik tertentu apalagi bertujuan untuk menghambat lawan politik sehingga tidak boleh terjadi.
“Perlu diwaspadai dan disikapi bersama jika kemudian ada langkah-langkah yang tebang pilih dalam penanganan perkara bukan tidak mungkin ini akan menjadi tidak baik bagi politik kita kedepannya karena segala cara akan digunakan untuk membatasi gerak lawan politik hanya untuk kepentingan memenangkan kemenangan secara tidak fair,” jelasnya.
Menurutnya, diperlukan kesadaran seluruh partai untuk bertarung secara sehat di pemilu yang akan datang. Ia mengungkapkan, pertarungan politik jauh lebih berkelas dan lebih baik apabila partai politik memiliki kesadaran bersama untuk membenahi proses politik di masa depan.
“Jadi jangan ini menjadi ruang untuk balas dendam di masa yang akan datang tapi harus menjadi ruang perbaikan kesadaran politik yang lebih baik kedepannya,” ujarnya. (Dominique Hilvy
Jakarta: Pakar hukum tata negara, Feri Amsari menyoroti pernyataan
Surya Paloh yang menegaskan Partai NasDem tidak pernah mengedepankan prasangka buruk dan strategi licik dalam berpolitik. Menurutnya, pernyataan itu menggambarkan fenomena kekhawatiran terhadap
penegakan hukum yang timpang.
“Pernyataan Pak Surya Paloh itu bisa dilihat sebagai kekhawatiran dengan maraknya upaya penegakan hukum yang tebang pilih terhadap partai-partai kubu oposisi karena terlalu terang benderang ya bukan berarti tidak terjadi sebuah kejahatan. Nah kekhawatiran ini tentu saja dianggap berkaitan dengan potensi Pemilu 2024 yang sedang menghampiri,” kata Feri, Jumat, 23 Juni 2023.
Dia mengatakan para pihak yang berbeda sikap dan berani mengkritik pemerintah justru dicap sebagai musuh negara. Dia menilai penegakan hukum terkesan berat sebelah.
“Karena itu memang perlu dibuktikan dalam proses pengadilan. tetapi janggalnya untuk partai-partai pemerintah itu sama sekali tidak tersentuh,” ucapnya.
Feri mengingatkan agar kekuasaan tidak menghambat proses hukum, terlebih melindungi koalisi politik. Ia menegaskan, proses penegakan hukum secara adil bukan hanya untuk tujuan kepentingan politik tertentu apalagi bertujuan untuk menghambat lawan politik sehingga tidak boleh terjadi.
“Perlu diwaspadai dan disikapi bersama jika kemudian ada langkah-langkah yang tebang pilih dalam penanganan perkara bukan tidak mungkin ini akan menjadi tidak baik bagi politik kita kedepannya karena segala cara akan digunakan untuk membatasi gerak lawan politik hanya untuk kepentingan memenangkan kemenangan secara tidak
fair,” jelasnya.
Menurutnya, diperlukan kesadaran seluruh partai untuk bertarung secara sehat di pemilu yang akan datang. Ia mengungkapkan, pertarungan politik jauh lebih berkelas dan lebih baik apabila partai politik memiliki kesadaran bersama untuk membenahi proses politik di masa depan.
“Jadi jangan ini menjadi ruang untuk balas dendam di masa yang akan datang tapi harus menjadi ruang perbaikan kesadaran politik yang lebih baik kedepannya,” ujarnya.
(Dominique Hilvy Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)