Pengamat terorisme Ridlwan Habib menganggap penemuan dan pembersihan bahan peledak tersebut prestasi.
Pengamat terorisme Ridlwan Habib menganggap penemuan dan pembersihan bahan peledak tersebut prestasi.

Metro Hari Ini

Penemuan Peledak 35 Kg di Gunung Ciremai Dianggap Prestasi, Ini Sebabnya

MetroTV • 06 Oktober 2021 03:59
Jakarta: Bahan peledak dengan daya ledak tinggi berjenis Triacetone Triperoxide (TATP) seberat 35 kilogram ditemukan di lereng Gunung Cirema, Majalengka, Jawa Barat. Pengamat terorisme Ridlwan Habib menganggap penemuan dan pembersihan bahan peledak tersebut prestasi.
 
Bahan peledak berjenis TATP atau yang dijuluki sebagai ‘mother of satan’ ini merupakan milik terpidana teroris bernama Imam Mulyana yang ditangkap 2017. Setelah empat tahun, Imam pun memberitahu persembunyian bahan peledak tersebut.
 
Ridlwan memuji kinerja interogator hingga membuat Imam mau berbicara. Hal tersebut dikatakan dapat menjadi role model atau contoh bagi penanganan napi terorisme yang lain.

“Kita juga salut dengan introgatornya, ini tersangka penyimpan TATP sudah ditangkap 2017 dan terungkap 2021. Sudah 4 tahun lalu, tetapi dengan interogasi yang terus menerus, kesabaran yang luar biasa, didapatkan satu data bahwa ada bahan peledak di Gunung Ciremai ini,” kata Ridlwan dalam tayangan Metro Hari Ini di Metro TV, Selasa, 5 Oktober 2021.
 
Baca: Bom di Kaki Gunung Ciremai Hanya 7 Km dari Permukiman
 
Densus 88 harus menyelidiki lebih lanjut dari mana Imam mendapatkan mother of satan. Selain itu, perlu juga diketahui supplier serta bagaimana cara memindahkannya. Ridlwan mengatakan Imam tidak mungkin bekerja sendiri.
 
“Kedepannya harus dikembangkan darimana Imam mendapatkan 35 kilogram, bagaimana, dan siapa suppliernya, proses pemindahan 35 kilogram kan enggak mungkin sendirian, pasti melibatkan jejaring atau orang yang membantu,” jelas Ridlwan.
 
Densus 88 Antiteror Mabes Polri bersama Brimob Polda Jawa Barat berhasil menemukan peledak berjenis TATP pada Sabtu, 2 Oktober 2021. Bahan peledak masih dapat diaktifkan. Jika dirakit, skalanya bisa sebesar Bom Bali I tahun 2002 silam. (Widya Finola Ifani Putri)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan