medcom.id, Jakarta: Mabes Polri sepakat dengan wacana menempatkan narapidana kasus narkoba di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) khusus. Hal tersebut untuk memberangus pengedaran narkoba yang dikendalikan dari dalam lapas.
"Karena memang hampir di beberapa lapas lebih dari 60 persen tahanannya adalah tahanan kasus narkoba. Ini harus menjadi perhatian. Harus ada Lapas khusus napi narkoba," kata Kabiro Penmas Mabes Polri, Brigjen Agus Riyanto di Markas Direktorat IV Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Jalan MT.Haryono, Cawang, Jakarta Timur, Senin (18/4/2016).
Seperti kasus pengungkapan narkoba di Papua Nugini, Jakarta dan Surabaya, dikendalikan oleh napi warga negara Nigeria, Sylvester.
Sylvester mampu mengendalikan jaringannya dari Lapas Pasir Putih, Nusakambangan dengan menggunakan ponsel yang telah dimodifikasi dengan satelit dan penguat sinyal, untuk menghubungi jaringannya.
Sebelumnya, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso menggagas pembangunan kolam yang dihuni buaya di sekitar lembaga pemasyarakatan khusus napi narkoba.
Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri itu mengatakan harus ada upaya pencegahan serius, agar pelaku tindak pidana narkoba kelas kakap menjadi jera dan tidak mengulangi perbuatannya lagi.
Pihaknya menargetkan Kepulauan Kangean, Kabupaten Sumenep, Madura, sebagai lokasi dibangunnya penjara khusus. Wilayah Kangean saat ini telah memiliki bangunan gedung bekas lembaga pemasyarakatan sehingga mempermudah pembangunan penjara khusus tersebut.
medcom.id, Jakarta: Mabes Polri sepakat dengan wacana menempatkan narapidana kasus narkoba di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) khusus. Hal tersebut untuk memberangus pengedaran narkoba yang dikendalikan dari dalam lapas.
"Karena memang hampir di beberapa lapas lebih dari 60 persen tahanannya adalah tahanan kasus narkoba. Ini harus menjadi perhatian. Harus ada Lapas khusus napi narkoba," kata Kabiro Penmas Mabes Polri, Brigjen Agus Riyanto di Markas Direktorat IV Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Jalan MT.Haryono, Cawang, Jakarta Timur, Senin (18/4/2016).
Seperti kasus pengungkapan narkoba di Papua Nugini, Jakarta dan Surabaya, dikendalikan oleh napi warga negara Nigeria, Sylvester.
Sylvester mampu mengendalikan jaringannya dari Lapas Pasir Putih, Nusakambangan dengan menggunakan ponsel yang telah dimodifikasi dengan satelit dan penguat sinyal, untuk menghubungi jaringannya.
Sebelumnya, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso menggagas pembangunan kolam yang dihuni buaya di sekitar lembaga pemasyarakatan khusus napi narkoba.
Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri itu mengatakan harus ada upaya pencegahan serius, agar pelaku tindak pidana narkoba kelas kakap menjadi jera dan tidak mengulangi perbuatannya lagi.
Pihaknya menargetkan Kepulauan Kangean, Kabupaten Sumenep, Madura, sebagai lokasi dibangunnya penjara khusus. Wilayah Kangean saat ini telah memiliki bangunan gedung bekas lembaga pemasyarakatan sehingga mempermudah pembangunan penjara khusus tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(YDH)