Jakarta: Kapolri baru Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersilaturahmi ke Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. Dia ingin mewujudkan program moderasi beragama dalam menangani masyarakat yang terpapar ajaran-ajaran tertentu.
"Pemahaman dengan menggunakan moderasi beragama itu tentunya akan jauh lebih bermanfaat barang kali daripada kita melakukan pendekatan yang bersifat lebih keras seperti itu. Tentunya ini menjadi salah satu program kami untuk mencegah," kata Listyo di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Jumat, 29 Januari 2021.
Listyo mengatakan banyak kegiatan dan program yang harus dilaksanakan ke depan, salah satunya mewujudkan moderasi beragama atau mengurangi kekerasan dalam beragam. Dia berharap PP Muhammadiyah dapat bersinergi membantu Polri mewujudkan program tersebut.
Baca: Kumpulkan Para Jenderal, Kabaharkam Bahas Program Kerja 100 Hari Kapolri
Menurut jenderal bintang empat itu, PP Muhammadiyah salah satu organisasi masyarakat (ormas) muslim terbesar di Indonesia. PP Muhammadiyah sudah berdiri sebelum kemerdekaan, yaitu pada 1912.
"Tentunya adalah kewajiban kami dari kepolisian untuk sowan," ujar Listyo.
Dia menyampaikan program moderasi beragama itu dalam uji kepatutan dan kelayakan calon kapolri di Komisi III DPR pada Rabu, 20 Januari 2021. Listyo mengaku akan menggandeng sejumlah tokoh untuk mewujudkan program itu. Pemantapan kinerja yang fokus pada moderasi beragama ini dipastikan untuk memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Upaya pemeliharaan kamtibnas dengan mengarusutamakan moderasi beragama perlu dilakukan kolaborasi dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, ormas berbasis agama, dan para pemangku kepentingan lainnya," kata Listyo di Ruang Sidang Komisi III DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 20 Januari 2021.
Jakarta:
Kapolri baru Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersilaturahmi ke Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. Dia ingin mewujudkan program moderasi beragama dalam menangani masyarakat yang terpapar ajaran-ajaran tertentu.
"Pemahaman dengan menggunakan moderasi beragama itu tentunya akan jauh lebih bermanfaat barang kali daripada kita melakukan pendekatan yang bersifat lebih keras seperti itu. Tentunya ini menjadi salah satu program kami untuk mencegah," kata Listyo di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Jumat, 29 Januari 2021.
Listyo mengatakan banyak kegiatan dan program yang harus dilaksanakan ke depan, salah satunya mewujudkan moderasi beragama atau mengurangi kekerasan dalam beragam. Dia berharap PP Muhammadiyah dapat bersinergi membantu
Polri mewujudkan program tersebut.
Baca:
Kumpulkan Para Jenderal, Kabaharkam Bahas Program Kerja 100 Hari Kapolri
Menurut jenderal bintang empat itu, PP Muhammadiyah salah satu organisasi masyarakat (ormas) muslim terbesar di Indonesia. PP Muhammadiyah sudah berdiri sebelum kemerdekaan, yaitu pada 1912.
"Tentunya adalah kewajiban kami dari kepolisian untuk sowan," ujar Listyo.
Dia menyampaikan program moderasi beragama itu dalam uji kepatutan dan kelayakan calon kapolri di Komisi III DPR pada Rabu, 20 Januari 2021. Listyo mengaku akan menggandeng sejumlah tokoh untuk mewujudkan program itu. Pemantapan kinerja yang fokus pada moderasi beragama ini dipastikan untuk memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Upaya pemeliharaan kamtibnas dengan mengarusutamakan moderasi beragama perlu dilakukan kolaborasi dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, ormas berbasis agama, dan para pemangku kepentingan lainnya," kata Listyo di Ruang Sidang Komisi III DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 20 Januari 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)