Jakarta: Tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 mengungkap sejumlah masalah dalam alat utama sistem pertahanan (alutsista) TNI. Salah satunya, mafia bisnis.
Hal itu diungkap pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie. Berita soal sosok yang dinilai berpengaruh terhadap pengadaan sistem persenjataan prajurit paling banyak dibaca di kanal Nasional Medcom.id sepanjang Minggu, 25 April 2021.
"(Disebut) Mr M saja," kata pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie dalam program Crosscheck #FromHome by Medcom.id bertajuk 'Mengungkap Sebab Malapetaka KRI Nanggala', Minggu, 25 April 2021.
Connie tak menerangkan lebih jauh mengenai sosok yang dimaksud. Namun, dia membeberkan sengkarut alutsista yang ditemui.
Salah satunya terkait proyek kendaraan taktis (rantis) Maung yang digagas Kementerian Pertahanan (Kemhan). Connie heran di mana keberadaan komponen lain dari kendaraan dengan mesin dan sasis Toyota Hilux itu.
Baca selengkapnya di sini
Berita lain yang juga menarik perhatian pembaca Medcom.id sepanjang kemarin, BPK didesak mengaudit alutsista TNI. Pemeriksaan untuk menelisik persoalan sistem pertahanan negara.
"Saya minta BPK turun," kata pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie dalam program Crosscheck #FromHome by Medcom.id bertajuk 'Mengungkap Sebab Malapetaka KRI Nanggala', Minggu, 25 April 2021.
Menurut Connie, BPK bisa menelusuri mulai dari tahapan MRO yang meliputi maintenance (pemeliharaan), repair (perbaikan), dan overhaul (pemeriksaan). Pada bagian ini, akan diketahui bagaimana proses sebuah alutista itu dirawat.
Baca selengkapnya di sini
Selain berita soal alutsista, pembaca masih penasaran dengan pelarangan mudik. Terlebih, wacana diperbolehkannya santri mudik.
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 tidak mau memberikan diskresi mudik untuk santri. Risiko penyebaran covid-19 tetap sama meski mereka santri.
"Kami harus melindungi keselamatan masyarakat di daerah agar tidak tertular oleh imported case dari daerah lainnya," kata juru bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito kepada Medcom.id, Minggu, 25 April 2021.
Wiku mengatakan belum ada pembahasan pemberian diskresi mudik untuk santri. Larangan mudik masih berlaku untuk seluruh masyarakat tanpa kecuali.
Baca selengkapnya di sini
Jakarta: Tenggelamnya kapal selam
KRI Nanggala-402 mengungkap sejumlah masalah dalam alat utama sistem pertahanan (alutsista) TNI. Salah satunya, mafia bisnis.
Hal itu diungkap pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie. Berita soal sosok yang dinilai berpengaruh terhadap pengadaan sistem persenjataan prajurit paling banyak dibaca di kanal Nasional
Medcom.id sepanjang Minggu, 25 April 2021.
"(Disebut) Mr M saja," kata pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie dalam program Crosscheck #FromHome by Medcom.id bertajuk 'Mengungkap Sebab Malapetaka KRI Nanggala', Minggu, 25 April 2021.
Connie tak menerangkan lebih jauh mengenai sosok yang dimaksud. Namun, dia membeberkan sengkarut alutsista yang ditemui.
Salah satunya terkait proyek kendaraan taktis (rantis) Maung yang digagas Kementerian Pertahanan (Kemhan). Connie heran di mana keberadaan komponen lain dari kendaraan dengan mesin dan sasis Toyota Hilux itu.
Baca selengkapnya
di sini
Berita lain yang juga menarik perhatian pembaca
Medcom.id sepanjang kemarin, BPK didesak mengaudit
alutsista TNI. Pemeriksaan untuk menelisik persoalan sistem pertahanan negara.
"Saya minta BPK turun," kata pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie dalam program Crosscheck #FromHome by Medcom.id bertajuk 'Mengungkap Sebab Malapetaka KRI Nanggala', Minggu, 25 April 2021.
Menurut Connie, BPK bisa menelusuri mulai dari tahapan MRO yang meliputi
maintenance (pemeliharaan),
repair (perbaikan), dan
overhaul (pemeriksaan). Pada bagian ini, akan diketahui bagaimana proses sebuah alutista itu dirawat.
Baca selengkapnya
di sini
Selain berita soal alutsista, pembaca masih penasaran dengan pelarangan
mudik. Terlebih, wacana diperbolehkannya santri mudik.
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 tidak mau memberikan diskresi mudik untuk santri. Risiko penyebaran covid-19 tetap sama meski mereka santri.
"Kami harus melindungi keselamatan masyarakat di daerah agar tidak tertular oleh
imported case dari daerah lainnya," kata juru bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito kepada
Medcom.id, Minggu, 25 April 2021.
Wiku mengatakan belum ada pembahasan pemberian diskresi mudik untuk santri. Larangan mudik masih berlaku untuk seluruh masyarakat tanpa kecuali.
Baca selengkapnya
di sini Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)