medcom.id, Jakarta: Ideologi Pancasila yang dimiliki Indonesia sedang berada dalam ancaman. Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Budi Gunawan menyebut, ada upaya mengganti ideologi Pancasila dengan mendirikan negara khilafah.
"Belakangan ini semakin masif," kata Budi di acara Halaqah Nasional Alim Ulama se-Indonesia di Hotel Borobudur, Jalan Lapangan Banteng Selatan, Jakarta Pusat, Kamis 13 Juli 2017.
Ternyata secara global, lanjut Budi, masifnya gerakan untuk mendirikan negara khilafah tak lepas dari persaingan antar pemimpin muda di negara-negara Arab yang kaya raya.
"Di Arab Saudi ada putra mahkota muda, Uni Emirate Arab juga begitu, Qatar demikian," ungkap Budi.
Mantan Wakapolri itu menjelaskan, pemimpin muda di negara-negara arab tersebut memiliki ambisi dan keinginan muncul di kancah dunia internasional. Sayangnya, mereka memanfaatkan intelijen negara super power untuk memenuhi ambisi mereka.
"Namun sangat membahayakan mereka telah menggunakan tangan intelijen asing, Amerika, Israel dan Inggris. Itu sudah masuk di negara kita," pungkas Budi.
medcom.id, Jakarta: Ideologi Pancasila yang dimiliki Indonesia sedang berada dalam ancaman. Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Budi Gunawan menyebut, ada upaya mengganti ideologi Pancasila dengan mendirikan negara khilafah.
"Belakangan ini semakin masif," kata Budi di acara Halaqah Nasional Alim Ulama se-Indonesia di Hotel Borobudur, Jalan Lapangan Banteng Selatan, Jakarta Pusat, Kamis 13 Juli 2017.
Ternyata secara global, lanjut Budi, masifnya gerakan untuk mendirikan negara khilafah tak lepas dari persaingan antar pemimpin muda di negara-negara Arab yang kaya raya.
"Di Arab Saudi ada putra mahkota muda, Uni Emirate Arab juga begitu, Qatar demikian," ungkap Budi.
Mantan Wakapolri itu menjelaskan, pemimpin muda di negara-negara arab tersebut memiliki ambisi dan keinginan muncul di kancah dunia internasional. Sayangnya, mereka memanfaatkan intelijen negara super power untuk memenuhi ambisi mereka.
"Namun sangat membahayakan mereka telah menggunakan tangan intelijen asing, Amerika, Israel dan Inggris. Itu sudah masuk di negara kita," pungkas Budi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)