Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo. Medcom.id/Siti Yona
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo. Medcom.id/Siti Yona

Jadi Titik Berjatuhan Korban di Kanjuruhan, 6 CCTV Diperiksa Intensif

Siti Yona Hukmana • 04 Oktober 2022 18:31
Jakarta: Tim Laboratorium Forensik (Labfor) memeriksa enam titik CCTV di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur (Jatim). Keenam CCTV itu terletak di pintu 3, 9, 10, 11, 12, dan 13.
 
"Kenapa di enam titik CCTV ini yang didalami oleh labfor, karena dari hasil analisis sementara dinilai titik jatuhnya korban yang cukup banyak," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di Malang, Jatim, Selasa, 4 Oktober 2022.
 
Dedi mengatakan perlu ketelitian dan kehati-hatian memeriksa keenam CCTV itu. Sehingga, nanti bisa dijadikan sebagai alat bukti oleh penyidik.

"Sebelum penyidik nanti tentunya menetapkan tersangka terhadap seseorang," ujar jenderal bintang dua itu.
 
Dedi menyebut Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) juga bekerja sama membantu Labfor. Kerja sama itu terkait penyelidikan di tempat kejadian perkara (TKP).
 
"Baik di dalam maupun luar TKP masih terus didalami. Semuanya akan menjadi bagian analisis dan bagian daripada pemeriksaan yang perlu didalami oleh tim sidik, baik dari Bareskrim maupun Polda Jawa Timur," ungkap Dedi.
 
Tragedi Kanjuruhan ini telah naik ke tahap penyidikan. Polisi segera menetapkan tersangka.
 

Baca: Update, Korban Tragedi Kanjuruhan Menjadi 592 Orang


Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pecah usai pertandingan Arema FC vs Persebaya, pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022. Dalam pertandingan ini, Arema kalah dengan skor 3-2 dari Persebaya Surabaya.
 
Insiden bermula saat beberapa suporter Arema memasuki lapangan usai pertandingan tersebut. Tak beberapa lama, ratusan Aremania memenuhi lapangan Kanjuruhan.
 
Mereka mendatangi para pemain. Beberapa ada yang melayangkan protes hingga memeluk pemain. Polisi lantas menghadang para suporter itu. Pihak keamanan juga menggiring para pemain masuk ke ruang ganti.
 
Kemudian, polisi tiba-tiba menembakkan gas air mata untuk membubarkan suporter yang masuk ke lapangan. Gas air mata itu tak hanya ditembakkan ke lapangan, tetapi juga ke arah tribun penonton yang kemudian memicu kepanikan suporter.
 
Berdasarkan data terbaru, 125 orang meninggal dunia buntut insiden maut itu. Lalu, 29 orang luka berat, luka sedang 30 orang, dan luka ringan 406 orang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan