Jakarta: Istri Presiden ke-4 Abdurahman Wahid, Sinta Nuriyah Wahid mengaku khawatir pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2024 tak senafas dengan marwah lembaganya. Dia bahkan takut jika pimpinan jilid V menyalahgunakan kekuasaannya.
“Sebagai bagian dari masyarakat, yang kami khawatirkan apabila pimpinan yang terpilih tidak sesuai dengan kebutuhan pemberantasan korupsi maka tidak hanya upaya pemberantasan korupsi akan tersendat tetapi juga akan menjadi ‘abuse of power’ atau penyelewangan kekuasaan,” kata Sinta di Gedung KPK, Jakarta, Rabu, 28 Agustus 2019.
Sinta menilai proses pemilihan capim kali menjadi isu yang menarik dibahas publik. Apalagi, kata dia, pejabat hingga elemen masyarakat ramai-ramai mengomentari tahap seleksi.
“Dalam kacamata saya, proses pemilihan pimpinan KPK kali ini telah menyisakan banyak persoalan serius, mulai dari panitia seleksinya, hingga para calon yang mendaftar,” kata Sinta.
Sinta mengajak seluruh masyarakat untuk ikut sama-sama mengawal seleksi capim KPK hingga rampung. Pengawasan penting untuk menentukan capim yang mampu memberantas praktik rasuah.
“Untuk itu, perlu ada upaya dari kita semua untuk memastikan bahwa pimpinan-pimpinan KPK yang terpilih nantinya memang yang terbaik,” ujarnya.
Sinta berharap pimpinan KPK periode 2019-2024 nanti orang-orang yang berintegritas. Terpenting, menjadi ujung tombak pemberantasan korupsi di Indonesia.
“Untuk itu maka harus diupayakan dipimpin oleh orang-orang yang cakap dan berintegeritas,” pungkasnya.
Jakarta: Istri Presiden ke-4 Abdurahman Wahid, Sinta Nuriyah Wahid mengaku khawatir pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2024 tak senafas dengan marwah lembaganya. Dia bahkan takut jika pimpinan jilid V menyalahgunakan kekuasaannya.
“Sebagai bagian dari masyarakat, yang kami khawatirkan apabila pimpinan yang terpilih tidak sesuai dengan kebutuhan pemberantasan korupsi maka tidak hanya upaya pemberantasan korupsi akan tersendat tetapi juga akan menjadi ‘abuse of power’ atau penyelewangan kekuasaan,” kata Sinta di Gedung KPK, Jakarta, Rabu, 28 Agustus 2019.
Sinta menilai proses pemilihan capim kali menjadi isu yang menarik dibahas publik. Apalagi, kata dia, pejabat hingga elemen masyarakat ramai-ramai mengomentari tahap seleksi.
“Dalam kacamata saya, proses pemilihan pimpinan KPK kali ini telah menyisakan banyak persoalan serius, mulai dari panitia seleksinya, hingga para calon yang mendaftar,” kata Sinta.
Sinta mengajak seluruh masyarakat untuk ikut sama-sama mengawal seleksi capim KPK hingga rampung. Pengawasan penting untuk menentukan capim yang mampu memberantas praktik rasuah.
“Untuk itu, perlu ada upaya dari kita semua untuk memastikan bahwa pimpinan-pimpinan KPK yang terpilih nantinya memang yang terbaik,” ujarnya.
Sinta berharap pimpinan KPK periode 2019-2024 nanti orang-orang yang berintegritas. Terpenting, menjadi ujung tombak pemberantasan korupsi di Indonesia.
“Untuk itu maka harus diupayakan dipimpin oleh orang-orang yang cakap dan berintegeritas,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)