Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap tangan Wali Kota Kendari Adriatma Dwi Putra (ADP). Selain Adriatma, tim KPK juga menangkap calon gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Asrun dan lima orang lainnya dalam operasi senyap tersebut.
"Iya (ada Asrun dan Wali Kota Kendari Adriatma)," kata Kabid Humas Polda Sulawesi Tenggara AKBP Sunarto saat dikonfirmasi, Jakarta, Rabu, 28 Februari 2018.
Menurut Sunarto, ketujuh orang itu ditangkap KPK dini hari tadi. Hingga kini, mereka masih menjalani pemeriksaan awal di Polda Sulawesi Tenggara. "Masih dilakukan pendalaman di Ditreskrim Polda Sultra," tuturnya.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/wkBn65lk" allowfullscreen></iframe>
Baca: KPK Diduga Tangkap Wali Kota Kendari
Sebelumnya, sumber Medcom.id membenarkan penangkapan Adriatma, Asrun, serta lima pihak lainnya. Dugaan awal, ketujuh orang itu terlibat dalam praktik suap terkait sejumlah proyek di Pemkot Kendari.
Asrun sendiri merupakan ayah dari Adriatma. Asrun diketahui pernah menjabat sebagai Wali Kota Kendari selama dua periode yakni 2007-2012 dan 2012-2017. Asrun kemudian 'mewariskan' tahtanya kepada Adriatma dengan wakilnya Sulkarnain Kadir yang terpilih pada Pilkada Serentak 2017 lalu.
Setelah menjabat dua periode, kini Asrun yang didampingi Hugua maju sebagai calon gubernur dalam Pilgub Sulawesi Tenggara 2018. Keduanya merupakan calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung oleh PAN, PDI Perjuangan, PKS, Partai Hanura, dan Partai Gerindra.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/gNQyD3oN" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap tangan Wali Kota Kendari Adriatma Dwi Putra (ADP). Selain Adriatma, tim KPK juga menangkap calon gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Asrun dan lima orang lainnya dalam operasi senyap tersebut.
"Iya (ada Asrun dan Wali Kota Kendari Adriatma)," kata Kabid Humas Polda Sulawesi Tenggara AKBP Sunarto saat dikonfirmasi, Jakarta, Rabu, 28 Februari 2018.
Menurut Sunarto, ketujuh orang itu ditangkap KPK dini hari tadi. Hingga kini, mereka masih menjalani pemeriksaan awal di Polda Sulawesi Tenggara. "Masih dilakukan pendalaman di Ditreskrim Polda Sultra," tuturnya.
Baca: KPK Diduga Tangkap Wali Kota Kendari
Sebelumnya, sumber
Medcom.id membenarkan penangkapan Adriatma, Asrun, serta lima pihak lainnya. Dugaan awal, ketujuh orang itu terlibat dalam praktik suap terkait sejumlah proyek di Pemkot Kendari.
Asrun sendiri merupakan ayah dari Adriatma. Asrun diketahui pernah menjabat sebagai Wali Kota Kendari selama dua periode yakni 2007-2012 dan 2012-2017. Asrun kemudian 'mewariskan' tahtanya kepada Adriatma dengan wakilnya Sulkarnain Kadir yang terpilih pada Pilkada Serentak 2017 lalu.
Setelah menjabat dua periode, kini Asrun yang didampingi Hugua maju sebagai calon gubernur dalam Pilgub Sulawesi Tenggara 2018. Keduanya merupakan calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung oleh PAN, PDI Perjuangan, PKS, Partai Hanura, dan Partai Gerindra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)