Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. Medcom.id/Annisa Ayu Putranti
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. Medcom.id/Annisa Ayu Putranti

Luhut: Banyak Mafia Tabung Oksigen dan Obat Covid-19

Insi Nantika Jelita, Media Indonesia.com • 08 Juli 2021 18:58
Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyinggung soal kelangkaan tabung oksigen dan lonjakan harga obat covid-19. Dia menduga mafia-mafia sengaja memanfaatkan situasi saat ini.
 
"Masalah oksigen, kami baru tahu carut marut masalah di sektor kesehatan itu. Jadi banyak sekali mafianya, sehingga harga tabung oksigen itu baru kami tahu berlipat-lipat kali," kata Luhut dalam wawancara eksklusif dengan Media Indonesia dikutip Kamis, 8 Juli 2021.
 
Luhut membeberkan pihaknya menemukan industri atau perusahaan tersebut tidak hanya memproduksi tabung oksigen semata. "Tapi produksi turunan lainnya. Padahal yang kami beli kan tabung oksigen saja," kata Luhut.

Namun, pemerintah menjamin pasokan oksigen terjamin. Pemerintah bekerja sama dengan berbagai perusahaan atau produsen tabung oksigen.
 
"Kami juga jamin pasok tabung oksigen dari (perusahaan dari) Cilegon. Kami langsung bayar dan jamin ini lancar," ujar Luhut.
 
(Baca: Layanan Pengisian Ulang Oksigen Meningkat Tinggi)
 
Luhut juga menyoroti temuan polisi terkait oknum penjual obat di Pasar Pramuka, Jakarta Timur. Penjual menaikkan harga obat ivermectin.
 
Oknum menaikkan dari harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan Kementerian Kesehatan sebesar Rp75 ribu per kotak menjadi Rp475 ribu per kotak.
 
"Masa dalam keadaan susah ini orang masih saja cari untung. Saya ancam betul mereka dan kita gerebek toko atau pabrik supaya bisa ditangkap," tegas Luhut.
 
Sebelumnya, Polda Metro Jaya (PMJ) mengungkap praktik nakal seorang pedagang di Pasar Pramuka, Jakarta, berinisial R. Pelaku menjual obat Ivermectin lebih tinggi dari HET.
 
"Ada panic buying yang dilakukan masyarakat. Jadi, banyak yang langsung pesan, kemudian ada yang coba bermain nakal. Harga ini ditemukan Rp475 ribu per satu kotak," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, Selasa, 6 Juli 2021.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan