Jakarta: Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni dicecar penyidik Bareskrim Polri soal dugaan kampanye di luar jadwal. Polisi mendalami penggunaan logo dalam iklan PSI.
Pemeriksaan terhadap Juli sejak pagi baru rampung pada pukul 16.00 WIB. Ada 25 pertanyaan dari penyidik yang muncul terkait iklan PSI yang dimuat di media cetak pada 23 April 2018.
"Ada pertanyaan kenapa harus ada logo PSI. Kami klarifikasi kami menyatakan bagaimana mungkin sebuah pengumuman polling tidak ada tuannya," kata Juli di Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa, 22 Mei 2018.
Juli menyakini tak ada yang salah dengan iklan tersebut. PSI diklaim hanya membuat survei ketertarikan masyarakat terhadap kandidat menteri bila Presiden Joko Widodo terpilih kembali.
Baca: PSI Merasa Dizalimi
"Tidak ada yang bertanggung jawab terhadap polling itu. Itulah fungsi logo PSI yang porsinya kurang dari lima persen dari total (lembar cetak) itu," papar dia,
Juli optimistis penyidikan kasus yang menyasar kepada dirinya bakal mentah di tangan jalan. Dia menyebut bukan cuma PSI yang beriklan. Partai politik lain juga melakukannya.
"Saya yakin sih kasus ini tidak akan berlanjut ke pengadilan mungkin di-SP3 (diberhentikan)," tekan dia.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/0kp20PRN" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni dicecar penyidik Bareskrim Polri soal dugaan kampanye di luar jadwal. Polisi mendalami penggunaan logo dalam iklan PSI.
Pemeriksaan terhadap Juli sejak pagi baru rampung pada pukul 16.00 WIB. Ada 25 pertanyaan dari penyidik yang muncul terkait iklan PSI yang dimuat di media cetak pada 23 April 2018.
"Ada pertanyaan kenapa harus ada logo PSI. Kami klarifikasi kami menyatakan bagaimana mungkin sebuah pengumuman
polling tidak ada tuannya," kata Juli di Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa, 22 Mei 2018.
Juli menyakini tak ada yang salah dengan iklan tersebut. PSI diklaim hanya membuat survei ketertarikan masyarakat terhadap kandidat menteri bila Presiden Joko Widodo terpilih kembali.
Baca: PSI Merasa Dizalimi
"Tidak ada yang bertanggung jawab terhadap
polling itu. Itulah fungsi logo PSI yang porsinya kurang dari lima persen dari total (lembar cetak) itu," papar dia,
Juli optimistis penyidikan kasus yang menyasar kepada dirinya bakal mentah di tangan jalan. Dia menyebut bukan cuma PSI yang beriklan. Partai politik lain juga melakukannya.
"Saya yakin sih kasus ini tidak akan berlanjut ke pengadilan mungkin di-SP3 (diberhentikan)," tekan dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)