Jakarta: Bareskrim Polri mengantongi informasi keberadaan dua tersangka utama kasus penipuan investasi robot trading Net89, Andreas Andreyanto (AA), dan Lauw Swan Hie Samuel (LSH). Kedua tersangka yang masuk daftar pencarian orang (DPO) itu diketahui berada di luar negeri.
"Kemudian keberadaan dua tersangka utama yaitu Andreas Andreyanto dan Lauw Swan Hie Samuel terinformasi keberadaannya di Kamboja," kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan saat dikonfirmasi, Kamis, 20 Juli 2023.
Whisnu mengatakan penyidik intensif berkoordinasi dengan Divhubinter Polri, Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk mengetahui keberadaan dan pemulangan tersangka.
Penyidik juga berkoordinasi dengan pengacara tersangka AA dan LS. Kedua pemilik Net89 PT Simbiotik Multitalenta Indonesia (SMI) itu juga sudah menjadi subjek Interpol Red Notice (IRN).
"Menurut pengacaranya, para tersangka tersebut masih berstatus warga negara Indonesia, namun tidak mengetahui keberadaannya di luar negeri," ungkap Whisnu.
Polisi menetapkan 13 tersangka dalam kasus ini. Mereka ialah AA (DPO), LSH (DPO), IR, ESI, DI, YW, AR, RS (Reza Paten), MA, ES, FI, D, dan AL.
Subdit 2 Dittipideksus Bareskrim Polri disebut juga menghitung kerugian korban menggunakan jasa Kantor Akuntan Publik (KAP). Hasil yang sudah terverifikasi terhadap para korban, total kerugian mencapai Rp326,6 miliar. Sementara, Penyidik Dittipideksus Bareskrim Polri menerima 13 Laporan Polisi (LP) dengan jumlah 6 ribu korban. Total kerugian ditaksir mencapai Rp700 miliar.
Polisi menyita barang bukti dan hasil kejahatan dengan total nilai mencapai Rp2 triliun yang berada di Jakarta, Bali, Surabaya, Batam, Riau, dan Bandung. Penyidik masih menelusuri aset lainnya.
Kasus penipuan investasi berbentuk Robot Trading Net89 ini dilaporkan ke Bareskrim Polri pada 26 Oktober 2022. Laporan korban teregister dengan nomor LP/B/0614/X/2022/SPKT/Bareskrim Polri.
Total ada 134 terlapor, lima di antaranya publik figur. Kelima publik figur adalah YouTuber, Atta Halilintar; penceramah, Taqy Malik; keyboardist, Kevin Aprillio; drummer band Nidji, Adri Prakarsa; dan motivator, Mario Teguh.
Atta Halilintar terseret karena melelang bandana atau headband kepada tersangka Reza Paten atau Reza Shahrani senilai Rp2,2 miliar. Taqy Malik terseret juga karena melelang sepeda Rp777 juta kepada Reza Paten.
Sedangkan, Kevin Aprillio dan Adri Prakarsa terseret karena disebut member dari Robot Trading Net89 PT SMI. Keduanya disebut mempromosikan Robot Trading Net89. Lalu, Mario Teguh terseret karena sempat memberikan pelatihan kepada Reza Paten.
Polisi tidak menyita uang Rp2,2 miliar dari Atta dan Rp777 juta dari Taqy Malik. Atta menggunakan fulus miliaran rupiah itu untuk santunan dan pembangunan rumah ibadah. Begitu pula Taqy, dia menggunakan uang ratusan juta untuk membangun masjid di wilayah Bogor, Jawa Barat.
Jakarta: Bareskrim Polri mengantongi informasi keberadaan dua tersangka utama kasus penipuan investasi
robot trading Net89, Andreas Andreyanto (AA), dan Lauw Swan Hie Samuel (LSH). Kedua tersangka yang masuk daftar pencarian orang (DPO) itu diketahui berada di luar negeri.
"Kemudian keberadaan dua tersangka utama yaitu Andreas Andreyanto dan Lauw Swan Hie Samuel terinformasi keberadaannya di Kamboja," kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan saat dikonfirmasi, Kamis, 20 Juli 2023.
Whisnu mengatakan penyidik intensif berkoordinasi dengan Divhubinter Polri, Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk mengetahui keberadaan dan pemulangan tersangka.
Penyidik juga berkoordinasi dengan pengacara tersangka AA dan LS. Kedua pemilik Net89 PT Simbiotik Multitalenta Indonesia (SMI) itu juga sudah menjadi subjek Interpol Red Notice (IRN).
"Menurut pengacaranya, para tersangka tersebut masih berstatus warga negara Indonesia, namun tidak mengetahui keberadaannya di luar negeri," ungkap Whisnu.
Polisi menetapkan 13 tersangka dalam kasus ini. Mereka ialah AA (DPO), LSH (DPO), IR, ESI, DI, YW, AR, RS (Reza Paten), MA, ES, FI, D, dan AL.
Subdit 2 Dittipideksus Bareskrim Polri disebut juga menghitung kerugian korban menggunakan jasa Kantor Akuntan Publik (KAP). Hasil yang sudah terverifikasi terhadap para korban, total kerugian mencapai Rp326,6 miliar. Sementara, Penyidik Dittipideksus Bareskrim Polri menerima 13 Laporan Polisi (LP) dengan jumlah 6 ribu korban. Total kerugian ditaksir mencapai Rp700 miliar.
Polisi menyita barang bukti dan hasil kejahatan dengan total nilai mencapai Rp2 triliun yang berada di Jakarta, Bali, Surabaya, Batam, Riau, dan Bandung. Penyidik masih menelusuri aset lainnya.
Kasus penipuan investasi berbentuk
Robot Trading Net89 ini dilaporkan ke Bareskrim Polri pada 26 Oktober 2022. Laporan korban teregister dengan nomor LP/B/0614/X/2022/SPKT/Bareskrim Polri.
Total ada 134 terlapor, lima di antaranya publik figur. Kelima publik figur adalah YouTuber, Atta Halilintar; penceramah, Taqy Malik; keyboardist, Kevin Aprillio; drummer band Nidji, Adri Prakarsa; dan motivator, Mario Teguh.
Atta Halilintar terseret karena melelang bandana atau headband kepada tersangka Reza Paten atau Reza Shahrani senilai Rp2,2 miliar. Taqy Malik terseret juga karena melelang sepeda Rp777 juta kepada Reza Paten.
Sedangkan, Kevin Aprillio dan Adri Prakarsa terseret karena disebut member dari Robot Trading Net89 PT SMI. Keduanya disebut mempromosikan Robot Trading Net89. Lalu, Mario Teguh terseret karena sempat memberikan pelatihan kepada Reza Paten.
Polisi tidak menyita uang Rp2,2 miliar dari Atta dan Rp777 juta dari Taqy Malik. Atta menggunakan fulus miliaran rupiah itu untuk santunan dan pembangunan rumah ibadah. Begitu pula Taqy, dia menggunakan uang ratusan juta untuk membangun masjid di wilayah Bogor, Jawa Barat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)