Jakarta: Kematian Brigadir Setyo Herlambang (Brigadir H), pengawal pribadi Kapolda Kalimantan Utara Irjen Daniel Aditya Jaya membuat masyarakat kembali diingatkan dengan kasus kematian Brigadir J beberapa waktu lalu.
Brigadir H ditemukan tewas dengan luka tembakan di kamarnya di rumah dinas Kapolda Kalimantan Utara pada Jumat siang. Adapun penyebab kematian Brigadir H dikarenakan faktor kelalaian saat membersihkan senjata.
Pengamat militer Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi secara gamblang mengatakan kalau alasan kelalaian terkesan tidak masuk akal. "Saya kira kemungkinan agak kecil kalau dikatakan kelalaian," ujarnya.
Khairul mengatakan seorang ajudan polisi tentunya harus memenuhi kriteria tertentu. Apalagi untuk kegiatan rutin seperti membersihkan senjata.
"Mestinya dilihat kecakapannya dalam penggunaan senjata termasuk merawatnya," papar dia.
Khairul enggan menebak-nebak motif dan penyebab kematian Brigadir H. Menurutnya hal tersebut harus menunggu hasil investigasi.
"Jangan tergesa-gesa menyampaikan bahwa itu kelalaian, bukan bunuh diri, atau masalah pidana," ujar dia.
Harus diusut tuntas secara transparan
Khairul menyebut pengusutan kasus kematian Brigadir H mesti menyeluruh. Penyelidikan itu juga harus dilakukan secara transparan.
"Apakah kelalaian, bunuh diri, atau pidana, itu berdasarkan hasil penyelidikan dan pendalaman," jelas dia.
Sebelumnya, Polda Kalimantan Utara membantah dugaan bunuh diri dilakukan ajudan atau pengawal pribadi Kapolda Kaltara Irjen Daniel Aditya, Brigadir Setyo Herlambang. Polda Kaltara menduga Setyo tewas karena kelalaian membersihkan senjata api.
"Kalau bunuh diri asumsinya jauh. Karena kalau fakta-fakta ke situ enggak ada. Dia kan orangnya enggak ada masalah, saya kenal baik sama dia," kata Kabid Humas Polda Kaltara, Kombes Pol Budi Rachmat dalam keterangannya kepada wartawan yang dikutip Sabtu 23 September 2023.
Jakarta: Kematian Brigadir Setyo Herlambang (Brigadir H), pengawal pribadi Kapolda
Kalimantan Utara Irjen Daniel Aditya Jaya membuat masyarakat kembali diingatkan dengan kasus kematian Brigadir J beberapa waktu lalu.
Brigadir H ditemukan tewas dengan luka tembakan di kamarnya di rumah dinas Kapolda Kalimantan Utara pada Jumat siang. Adapun penyebab kematian Brigadir H dikarenakan faktor kelalaian saat membersihkan
senjata.
Pengamat militer Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi secara gamblang mengatakan kalau alasan kelalaian terkesan tidak masuk akal. "Saya kira kemungkinan agak kecil kalau dikatakan kelalaian," ujarnya.
Khairul mengatakan seorang ajudan polisi tentunya harus memenuhi kriteria tertentu. Apalagi untuk kegiatan rutin seperti membersihkan senjata.
"Mestinya dilihat kecakapannya dalam penggunaan senjata termasuk merawatnya," papar dia.
Khairul enggan menebak-nebak motif dan penyebab kematian Brigadir H. Menurutnya hal tersebut harus menunggu hasil investigasi.
"Jangan tergesa-gesa menyampaikan bahwa itu kelalaian, bukan bunuh diri, atau masalah pidana," ujar dia.
Harus diusut tuntas secara transparan
Khairul menyebut pengusutan kasus kematian Brigadir H mesti menyeluruh. Penyelidikan itu juga harus dilakukan secara transparan.
"Apakah kelalaian, bunuh diri, atau pidana, itu berdasarkan hasil penyelidikan dan pendalaman," jelas dia.
Sebelumnya, Polda Kalimantan Utara membantah dugaan bunuh diri dilakukan ajudan atau pengawal pribadi Kapolda Kaltara Irjen Daniel Aditya, Brigadir Setyo Herlambang. Polda Kaltara menduga Setyo tewas karena kelalaian membersihkan senjata api.
"Kalau bunuh diri asumsinya jauh. Karena kalau fakta-fakta ke situ enggak ada. Dia kan orangnya enggak ada masalah, saya kenal baik sama dia," kata Kabid Humas Polda Kaltara, Kombes Pol Budi Rachmat dalam keterangannya kepada wartawan yang dikutip Sabtu 23 September 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)