Jakarta: Indonesia Corruption Watch (ICW) menyurati Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini, 29 Juni 2021. ICW menagih pendalaman kasus dugaan korupsi mantan Jaksa Pinangki Sirna Malasari.
"Perihal hasil supervisi terhadap perkara korupsi Pinangki Sirna Malasari," kata peneliti dari ICW Kurnia Ramadhana melalui keterangan tertulis, Selasa, 29 Juni 2021.
Kurnia mengatakan Lembaga Antikorupsi sudah mengeluarkan surat perintah supervisi perkara yang menjerat Pinangki itu pada 4 September 2020. Kemudian, Lembaga Antirasuah rampung melakukan gelar perkara kasus tersebut bersama dengan Kejaksaan Agung dan Bareskrim Mabes Polri.
Baca: Lambat Ajukan Kasasi Putusan Banding Pinangki, Jaksa Agung Dilaporkan ke Presiden
"Namun, selang waktu berjalan, publik tidak kunjung melihat perkembangan atas pelaksanaan supervisi itu," ujar Kurnia.
Lembaga Antikorupsi diminta menjelaskan kelanjutan kasus tersebut. Utamanya, soal sosok 'bapakmu' dan 'bapakku' dalam kasus itu.
"Diduga kuat komunikasi itu merujuk pada nama-nama pejabat tinggi di instasi penegak hukum," tutur Kurnia.
ICW berharap KPK melanjutkan supervisi di kasus Pinangki. ICW berharap ada pihak-pihak lain yang bisa diungkap saat kasus ditangani oleh KPK.
Jakarta: Indonesia Corruption Watch (ICW) menyurati Komisi Pemberantasan Korupsi (
KPK) hari ini, 29 Juni 2021. ICW menagih pendalaman kasus dugaan korupsi mantan Jaksa Pinangki Sirna Malasari.
"Perihal hasil supervisi terhadap perkara korupsi
Pinangki Sirna Malasari," kata peneliti dari ICW Kurnia Ramadhana melalui keterangan tertulis, Selasa, 29 Juni 2021.
Kurnia mengatakan Lembaga Antikorupsi sudah mengeluarkan surat perintah supervisi perkara yang menjerat Pinangki itu pada 4 September 2020. Kemudian, Lembaga Antirasuah rampung melakukan gelar perkara kasus tersebut bersama dengan Kejaksaan Agung dan Bareskrim Mabes Polri.
Baca:
Lambat Ajukan Kasasi Putusan Banding Pinangki, Jaksa Agung Dilaporkan ke Presiden
"Namun, selang waktu berjalan, publik tidak kunjung melihat perkembangan atas pelaksanaan supervisi itu," ujar Kurnia.
Lembaga Antikorupsi diminta menjelaskan kelanjutan kasus tersebut. Utamanya, soal sosok 'bapakmu' dan 'bapakku' dalam kasus itu.
"Diduga kuat komunikasi itu merujuk pada nama-nama pejabat tinggi di instasi penegak hukum," tutur Kurnia.
ICW berharap KPK melanjutkan supervisi di kasus Pinangki. ICW berharap ada pihak-pihak lain yang bisa diungkap saat kasus ditangani oleh KPK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)
