Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Jakarta Internasional Expo (JI-Expo), Kemayoran, Jakarta Pusat. Medcom.id/Siti Yona Hukmana
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Jakarta Internasional Expo (JI-Expo), Kemayoran, Jakarta Pusat. Medcom.id/Siti Yona Hukmana

Polisi Buru Penyebar Selebaran Demo Penolakan PPKM di Istana Merdeka

Siti Yona Hukmana • 24 Juli 2021 15:04
Jakarta: Polisi memburu penyebar selebaran mengajak masyarakat untuk demo penolakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 di Istana Merdeka, Jakarta Pusat. Unjuk rasa dilarang saat pandemi covid-19.
 
"Nanti kita cari (penyebar informasi)," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Jakarta Internasional Expo (JI-Expo), Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu, 24 Juli 2021.
 
Yusri mengatakan banyak selebaran beredar di media sosial terkait ajakan demo penolakan PPKM di Istana Merdeka. Sejumlah organisasi, seperti Gojek dan Grab, dicatut sebagai pendukung aksi tersebut.

"Beberapa organisasi seperi ojek online (ojol) dan organisasi yang lain mengatakan tidak ikut karena mereka sadar bahwa Jakarta ini tinggi angka covid-19," ungkap Yusri.
 
Yusri berharap tidak ada masyarakat turun ke jalan demi memutus mata rantai penularan covid-19. "Sampai saat ini belum ada aksi. Jadi banyak berikan hoaks yang beredar tapi kami tetap antisipasi. Pengamanan, penyekatan masih berjalan di titik-titik yang dianggap ini (massa berkumpul) sudah kita siapkan," ucap Yusri.
 
Yusri menyebut polisi akan membubarkan jika massa membandel turun ke jalan. Polisi mengedepankan persuasif dan humanis dalam menindak masyarakat.
 
"Kita sampaikan kembali hindari kerumunan, kasihan masyarakat Jakarta mengharapkan cepat selesai pandemi covid-19, jangan menambah lagi (angka covid-19)," kata dia.
 
Baca: Sejumlah Pemuda Ditangkap Saat Akan Demo di Istana Merdeka
 
Sebelumnya, beredar selebaran di aplikasi perpesanan, WhatsApp. Selebaran itu bertuliskan Seruan Aksi Nasional Jokowi End Game. Unjuk rasa itu tertulis akan dilakukan dengan cara long march dari Glodok-Istana Merdeka pada Sabtu, 24 Juli 2021.
 
"Mengundang seluruh elemen masyarakat untuk turun ke jalan menolak PPKM dan menghancurkan oligarki Istana beserta jajarannya," demikian ajakan dalam selebaran itu.
 
Dalam selebaran itu terlihat ada beberapa pihak yang mendukung unjuk rasa tersebut. Seperti Shoppe Food, Gojek, Grab, Aliansi Mahasiswa, dan Paguyuban Pedagang Kaki Lima (PPKL) Jakarta.
 
Grab Indonesia membantah menginisiasi unjuk rasa menolak pemberlakuan PPKM level 4. Hal itu disampaikan President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata.
 
"Kami tegaskan bahwa Grab tidak terlibat sama sekali dalam gerakan ini," kata Ridzki melalui keterangan tertulis, Jumat, 23 Juli 2021.
 
Dia menyampaikan logo Grab dalam surat yang disebar melalui pesan berantai dicatut pihak tak bertanggung jawab. Dia menegaskan Grab tidak pernah mendukung aksi tersebut.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan