Jakarta: Polisi meminta warga Yahukimo, Papua, tidak terpancing isu meninggalnya mantan Bupati Yahukimo Abock Busup. Kematian Abock dalam kamar 1707 Hotel Grand Mercure, Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 2 Oktober 2021 dinilai wajar.
"Yang terpenting bagi masyarakat di Yahukimo tidak terprovokasi dengan isu-isu yang tidak benar dengan meninggalnya korban," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin, 4 Oktober 2021.
Rusdi mengatakan Polres Metro Jakarta Pusat terus menyelidiki penyebab meninggalnya Abock. Penyelidikan juga dilakukan bersama dengan Polda Papua agar kerusuhan di Yahukimo dapat berakhir.
Baca: Begini Kronologi Kematian Eks Bupati Yahukimo
Rusdi mengatakan kerusuhan di Yahukimo terjadi pascatewasnya Abock. Beredar isu mantan Bupati Yahukimo itu meninggal tidak wajar.
"Mungkin yang berkembang seperti itu di sana. Karena itu kami perlu menjelaskan sebab musabab Abock Busup meninggal di Hotel Grand Mercure," ungkap Rusdi.
Rusdi menyebut korban ada kegiatan di Bali. Dia transit di Jakarta sebelum melanjutkan perjalanan ke Bali.
"Dan pada tanggal 3 Oktober ditemukan meninggal dunia," ucap Rusdi.
Penyebab kematian masih didalami. Sebab, keluarga korban menolak autopsi. Sebelumnya, mantan Bupati Yahukimo itu disebut-sebut meninggal karena dibunuh. Akibat isu itu, terjadi penyerangan terhadap masyarakat Suku Yali oleh kelompok Suku Kimyal terjadi sekitar pukul 21.45 WIT pada Minggu, 3 Oktober 2021.
Kepala suku umum Kimyal Morome Keya Busup memimpin penyerangan menggunakan dua minibus. Mereka membawa senjata tajam berupa busur panah dan parang. Mereka menyerang Suku Yali yang diisukan terlibat dalam tewasnya mantan Bupati Yahukimo.
Atas peristiwa itu enam orang meninggal dan 41 luka-luka. Sementara itu, 52 orang terduga pelaku penyerangan berhasil ditangkap dan tengah menjalani pemeriksaan intensif di Polres Yahukimo. Sebanyak 1.000 warga mengungsi imbas peristiwa itu.
Jakarta: Polisi meminta warga Yahukimo,
Papua, tidak terpancing isu meninggalnya mantan Bupati Yahukimo Abock Busup. Kematian Abock dalam kamar 1707 Hotel Grand Mercure, Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 2 Oktober 2021 dinilai wajar.
"Yang terpenting bagi masyarakat di Yahukimo tidak terprovokasi dengan isu-isu yang tidak benar dengan meninggalnya korban," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono di Mabes
Polri, Jakarta Selatan, Senin, 4 Oktober 2021.
Rusdi mengatakan Polres Metro Jakarta Pusat terus menyelidiki penyebab meninggalnya Abock. Penyelidikan juga dilakukan bersama dengan Polda Papua agar
kerusuhan di Yahukimo dapat berakhir.
Baca:
Begini Kronologi Kematian Eks Bupati Yahukimo
Rusdi mengatakan kerusuhan di Yahukimo terjadi pascatewasnya Abock. Beredar isu mantan Bupati Yahukimo itu meninggal tidak wajar.
"Mungkin yang berkembang seperti itu di sana. Karena itu kami perlu menjelaskan sebab musabab Abock Busup meninggal di Hotel Grand Mercure," ungkap Rusdi.
Rusdi menyebut korban ada kegiatan di Bali. Dia transit di Jakarta sebelum melanjutkan perjalanan ke Bali.
"Dan pada tanggal 3 Oktober ditemukan meninggal dunia," ucap Rusdi.
Penyebab kematian masih didalami. Sebab, keluarga korban menolak autopsi. Sebelumnya, mantan Bupati Yahukimo itu disebut-sebut meninggal karena dibunuh. Akibat isu itu, terjadi penyerangan terhadap masyarakat Suku Yali oleh kelompok Suku Kimyal terjadi sekitar pukul 21.45 WIT pada Minggu, 3 Oktober 2021.
Kepala suku umum Kimyal Morome Keya Busup memimpin penyerangan menggunakan dua minibus. Mereka membawa senjata tajam berupa busur panah dan parang. Mereka menyerang Suku Yali yang diisukan terlibat dalam tewasnya mantan Bupati Yahukimo.
Atas peristiwa itu enam orang meninggal dan 41 luka-luka. Sementara itu, 52 orang terduga pelaku penyerangan berhasil ditangkap dan tengah menjalani pemeriksaan intensif di Polres Yahukimo. Sebanyak 1.000 warga mengungsi imbas peristiwa itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)