medcom.id, Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrowi angkat bicara terkait lambang palu arit di Kabupaten Pamekasan. Aparat hukum dinilai harus menindak tegas jika ada penyusup yang sengaja menampilkan hal itu.
"Saya kira harus diwaspadai karena bisa jadi ada penyusup, tentu saya minta kepada aparat hukum untuk tindak tegas karena tak boleh lagi kecolongan," kata Imam usai upacara di Istana Kepresidenan, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Senin (17/8/2015).
Perasaan khawatir terhadap paham komunisme masih dirasakan banyak pihak. Berbagai protes dilayangkan pasca munculnya lambang palu arit yang identik dengan paham komunisme itu. "Komunisme adalah sesuatu yang perlu kita hadapi bersama-sama," terangnya.
Imam mengaku merasa kecolongan dengan munculnya lambang palu arit dalam karnaval budaya di Pamekasan. "Itu karnaval Agustus-an yang biasa dilaksanakan masyarakat yang pasti kita merasa kecolongan," pungkas dia.
Sebelumnya dalam karnaval budaya yang digelar oleh pemerintah Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, diwarnai dengan arak-arakan peserta yang membawa atribut palu arit. klik (Lambang Palu Arit Meriahkan Karnaval Budaya di Pamekasan)
Tampak sejumlah peserta berpakaian serbaputih dengan selempang bertuliskan "Anggota PKI", serta sebagian lagi membawa bendera bergambar simbol komunis dan tokoh-tokoh Partai Komunis Indonesia.
Menyikapi itu, Bupati Pamekasan Ahmad Syafii mengaku kecolongan. Dia baru mengetahui adanya simbol itu saat peserta mulai melakukan teatrikal.
"Ini akan jadi bahan evaluasi kami para forum pimpinan daerah (forfimda), termasuk dengan Dandim dan aparat keamanan," katanya, saat ditemui Sabtu 15 Agustus lalu.
medcom.id, Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrowi angkat bicara terkait lambang palu arit di Kabupaten Pamekasan. Aparat hukum dinilai harus menindak tegas jika ada penyusup yang sengaja menampilkan hal itu.
"Saya kira harus diwaspadai karena bisa jadi ada penyusup, tentu saya minta kepada aparat hukum untuk tindak tegas karena tak boleh lagi kecolongan," kata Imam usai upacara di Istana Kepresidenan, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Senin (17/8/2015).
Perasaan khawatir terhadap paham komunisme masih dirasakan banyak pihak. Berbagai protes dilayangkan pasca munculnya lambang palu arit yang identik dengan paham komunisme itu. "Komunisme adalah sesuatu yang perlu kita hadapi bersama-sama," terangnya.
Imam mengaku merasa kecolongan dengan munculnya lambang palu arit dalam karnaval budaya di Pamekasan. "Itu karnaval Agustus-an yang biasa dilaksanakan masyarakat yang pasti kita merasa kecolongan," pungkas dia.
Sebelumnya dalam karnaval budaya yang digelar oleh pemerintah Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, diwarnai dengan arak-arakan peserta yang membawa atribut palu arit.
klik (Lambang Palu Arit Meriahkan Karnaval Budaya di Pamekasan)
Tampak sejumlah peserta berpakaian serbaputih dengan selempang bertuliskan "Anggota PKI", serta sebagian lagi membawa bendera bergambar simbol komunis dan tokoh-tokoh Partai Komunis Indonesia.
Menyikapi itu, Bupati Pamekasan Ahmad Syafii mengaku kecolongan. Dia baru mengetahui adanya simbol itu saat peserta mulai melakukan teatrikal.
"Ini akan jadi bahan evaluasi kami para forum pimpinan daerah (forfimda), termasuk dengan Dandim dan aparat keamanan," katanya, saat ditemui Sabtu 15 Agustus lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)