medcom.id, Jakarta: Calon tunggal Kapolri Komjen Badrodin Haiti disebut punya rekening gendut. Badrodin tentu membantah.
Mantan Kapolda Sumatera Utara ini mengaku sudah menyerahkan laporan harta kekayaan pejabat negara (LHKPN) ke KPK. Dia menyilakan semua pihak untuk mengecek jumlah total kekayaan dan rinciannya ke KPK.
"Silahkan saja," kata Badrodin kepada Metro TV, Kamis (19/2/2015). Yang jelas, kata dia, semua hal tentang harta kekayaannya sudah dijelaskannya ke KPK pada 2013 lalu.
Tak ingin berurusan dengan hukum, Badrodin sempat menanyakan ke salah seorang pimpinan KPK perihal harta kekayaannya. Dia khawatir ada unsur pidana yang bisa menyeretnya ke ranah tindak pidana korupsi.
Dia juga menyilakan jika ada pihak yang akan mengusut rekeningnya. "Usut saja. Secara informal saya sudah tanyakan ke salah satu pimpinan KPK, tidak ada masalah (katanya)," ujar Badrodin.
"Menurut saya soal ini sudah clear, presiden juga pasti mempertimbangkan ini," tukasnya.
Nama Badrodin Haiti disebut sebagai salah seorang perwira polisi yang punya rekening gendut pada 2010 silam. Heboh rekening gendut ini juga sempat diselidiki Bareskrim Polri. Termasuk rekening Komjen Budi Gunawan. Di Bareskrim seluruh nilai rekening mencurigakan para perwira ini terklarifikasi. Tak ada unsur pidana.
"Itu sudah clear, dari sisi polisi sudah clear," ujar Badrodin.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo akhirnya secara resmi tidak melantik Komjen Budi Gunawan menjadi kapolri. Dia mengajukan calon kapolri baru ke DPR, yakni Wakapolri Komjen Badrodin Haiti.
Jokowi mengatakan, pencalonan Komjen Budi sebagai Kapolri telah menimbulkan perbedaan pendapat di masyarakat. Untuk menciptakan ketenangan serta memperhatikan kebutuhan, Polri segera dipimpin seorang kapolri definitif.
"Maka, hari ini kami mengusulkan calon baru Komjen Badrodin Haiti untuk mendapatkan persetujuan DPR sebagai kapolri," kata Presiden saat jumpa pers di Istana, Jakarta, Rabu 18 Februari.
medcom.id, Jakarta: Calon tunggal Kapolri Komjen Badrodin Haiti disebut punya rekening gendut. Badrodin tentu membantah.
Mantan Kapolda Sumatera Utara ini mengaku sudah menyerahkan laporan harta kekayaan pejabat negara (LHKPN) ke KPK. Dia menyilakan semua pihak untuk mengecek jumlah total kekayaan dan rinciannya ke KPK.
"Silahkan saja," kata Badrodin kepada Metro TV, Kamis (19/2/2015). Yang jelas, kata dia, semua hal tentang harta kekayaannya sudah dijelaskannya ke KPK pada 2013 lalu.
Tak ingin berurusan dengan hukum, Badrodin sempat menanyakan ke salah seorang pimpinan KPK perihal harta kekayaannya. Dia khawatir ada unsur pidana yang bisa menyeretnya ke ranah tindak pidana korupsi.
Dia juga menyilakan jika ada pihak yang akan mengusut rekeningnya. "Usut saja. Secara informal saya sudah tanyakan ke salah satu pimpinan KPK, tidak ada masalah (katanya)," ujar Badrodin.
"Menurut saya soal ini sudah clear, presiden juga pasti mempertimbangkan ini," tukasnya.
Nama Badrodin Haiti disebut sebagai salah seorang perwira polisi yang punya rekening gendut pada 2010 silam. Heboh rekening gendut ini juga sempat diselidiki Bareskrim Polri. Termasuk rekening Komjen Budi Gunawan. Di Bareskrim seluruh nilai rekening mencurigakan para perwira ini terklarifikasi. Tak ada unsur pidana.
"Itu sudah clear, dari sisi polisi sudah clear," ujar Badrodin.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo akhirnya secara resmi tidak melantik Komjen Budi Gunawan menjadi kapolri. Dia mengajukan calon kapolri baru ke DPR, yakni Wakapolri Komjen Badrodin Haiti.
Jokowi mengatakan, pencalonan Komjen Budi sebagai Kapolri telah menimbulkan perbedaan pendapat di masyarakat. Untuk menciptakan ketenangan serta memperhatikan kebutuhan, Polri segera dipimpin seorang kapolri definitif.
"Maka, hari ini kami mengusulkan calon baru Komjen Badrodin Haiti untuk mendapatkan persetujuan DPR sebagai kapolri," kata Presiden saat jumpa pers di Istana, Jakarta, Rabu 18 Februari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)