Jakarta: Partai Demokrat resmi mengadukan Asia Sentinel, media Hongkong, ke Dewan Pers, Jakarta, Senin, 17 September 2018. Pengaduan itu terkait pemberitaan yang berjudul 'Indonesia's SBY Government: Vast Criminal Conspiracy' yang ditulis John Berthelsen, editor senior media tersebut.
Materi pemberitaan hasil investigasi John itu menyebutkan bahwa pemerintahan SBY telah melakukan konspirasi pencucian uang sebesar US$12 miliar (sekitar Rp177 triliun) dalam kasus bailout Bank Century.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca IP Panjaitan mengatakan kedatangan pihaknya lantaran tidak terima dengan fitnah tersebut. Menurut dia, Asia Sentinel merupakan media daring yang tidak jelas keberadaannya.
Demokrat berharap Dewan Pers bersedia menindaklanjuti pengaduan itu dan berkoordinasi dengan Dewan Pers Hong Kong. Apabila infomasi itu telah diperoleh, Demokrat berjanji akan meminta klarifikasi dan terbang ke Hongkong
"Tidak benar Demokrat mendapat aliran dana jutaan dolar (AS). Tidak benar SBY dan Demokrat ada kaitan dengan pencucian uang Century. Karena ini tuduhan serius, kami juga akan serius mengejar," terang Hinca.
Wakil Ketua Dewan Pers Ahmad Jauhar yang menerima rombongan Partai Demokrat menerangkan pihaknya akan mempelajari laporan yang disampaikan. Dewan Pers pun tidak bisa memberikan jawaban mengenai materi pemberitaan itu, apakah memang benar hasil investigasi atau murni duplikasi.
"Kami tentu akan berusaha cari informasi komprehensif. Kami akan manfaatkan jika memang ada kerja sama dengan Dewan Pers Hongkong. Apalagi kami juga belum pernah dengar ada kerja sama dengan Dewan Pers Hongkong," kata dia.
Jakarta: Partai Demokrat resmi mengadukan Asia Sentinel, media Hongkong, ke Dewan Pers, Jakarta, Senin, 17 September 2018. Pengaduan itu terkait pemberitaan yang berjudul 'Indonesia's SBY Government: Vast Criminal Conspiracy' yang ditulis John Berthelsen, editor senior media tersebut.
Materi pemberitaan hasil investigasi John itu menyebutkan bahwa pemerintahan SBY telah melakukan konspirasi pencucian uang sebesar US$12 miliar (sekitar Rp177 triliun) dalam kasus bailout Bank Century.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca IP Panjaitan mengatakan kedatangan pihaknya lantaran tidak terima dengan fitnah tersebut. Menurut dia, Asia Sentinel merupakan media daring yang tidak jelas keberadaannya.
Demokrat berharap Dewan Pers bersedia menindaklanjuti pengaduan itu dan berkoordinasi dengan Dewan Pers Hong Kong. Apabila infomasi itu telah diperoleh, Demokrat berjanji akan meminta klarifikasi dan terbang ke Hongkong
"Tidak benar Demokrat mendapat aliran dana jutaan dolar (AS). Tidak benar SBY dan Demokrat ada kaitan dengan pencucian uang Century. Karena ini tuduhan serius, kami juga akan serius mengejar," terang Hinca.
Wakil Ketua Dewan Pers Ahmad Jauhar yang menerima rombongan Partai Demokrat menerangkan pihaknya akan mempelajari laporan yang disampaikan. Dewan Pers pun tidak bisa memberikan jawaban mengenai materi pemberitaan itu, apakah memang benar hasil investigasi atau murni duplikasi.
"Kami tentu akan berusaha cari informasi komprehensif. Kami akan manfaatkan jika memang ada kerja sama dengan Dewan Pers Hongkong. Apalagi kami juga belum pernah dengar ada kerja sama dengan Dewan Pers Hongkong," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)