Koordinator Kontras Haris Azhar--Antara--
Koordinator Kontras Haris Azhar--Antara--

Kontras Sudah Lapor ke Istana Soal Kesaksian Freddy Budiman

Whisnu Mardiansyah • 29 Juli 2016 23:54
medcom.id, Jakarta: Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) mengatakan sudah melaporkan kesaksian gembong narkoba, yang baru saja dieksekusi mati Freddy Budiman ke pihak istana. laporan itu disampaikan melalui juru bicara kepresidenan Johan Budi.
 
Koordinator Kontras Haris Azhar menjelaskan, Senin 25 juli ia menghubungi juru bicara kepresidenan Johan Budi dan menceritakan perihal kesaksian Freddy Budiman saat ia temui di Lapas Nusa Kambangan 2014 lalu. Mendengar penjelasan Haris, Johan Budi kaget dan merasa kesaksian Freddy adalah informasi penting.
 
"Mas Haris tolong jangan bicarakan dulu ke media. Dengan harapan dia (Johan Budi) bisa bicara dengan Presiden Joko Widodo," kata Haris saat memberikan keterangan pers di Kantor Kontras, Jalan Kramat II, Kwitang, Jakarta Pusat, Jumat (29/7/2016).

Pada saat ia laporkan kesaksian Freddy kepada Johan Budi, Haris belum membuat kesaksian Freddy secara tertulis. Dengan harapan ia mendapat tanggapan dari istana dan berjanji tidak mempublikasikan kesaksian Freddy kepada media. Namun, hingga menjelang hari ekseskusi Freddy Budiman, Haris belum juga mendapatkan respons dari istana. 
 
Lalu ia kembali menghubungi Johon Budi, ia hanya mengabarkan masih ada waktu membicarakan kesaksian Freddy Budiman dengan Presiden Joko Widodo. Namun, Freddy Budiman keburu berhadapan dengan regu tembak Jumat 29 Juli malam kemarin. Akhirnya, Haris pun menuliskan kesaksian Freddy Budiman secara tertulis dan menyebarkannya secara viral termasuk ia kirim kepada Johan Budi.
 
"Senin sore saya sudah siapkan tulisannya, sampai kemarin tidak ada kabarnya. Akhirnya tulisan (kesaksian Freddy Budiman) saya kirim ke Johan. Saya harus melampaui janji saya karena urusan penegakan hukum ada kepentingan yang lebih besar," jelas Haris.
 
Atas publikasi kesaksian Freddy Budiman, Haris siap bertanggung jawab penuh atas segala konsekuensi yang timbul nantinya. "Itu resmi dan saya tanggung jawab penuh atas tulisan tersebut," tegasnya
 
Sebelumnya, gembong narkoba Freddy Budiman disebut memberikan upeti kepada BNN ratusan miliar rupiah. Upeti itu diberikan sebagai upaya penyelundupan narkoba berjalan mulus. "Dalam hitungan saya selama beberapa tahun kerja menyeludupkan narkoba, saya sudah memberi uang Rp450 miliar ke BNN," kata Haris yang mengutip kesaksian Freddy Budiman melalui keterangan tertulis, Jumat 29 Juli.
 
Haris mendapatkan kesaksian Freddy di sela-sela berkunjung ke Lapas Nusakambangan pada 2014. Fakta itu baru diungkap setelah Freddy selesai dieksekusi mati, Jumat dini hari.
 
Haris mengaku mendatangi lapas lantaran diundang sebuah organisasi gereja. Organisasi itu aktif melakukan pendampingan rohani di Lapas Nusakambangan. "Melalui undangan gereja ini, saya jadi berkesempatan bertemu dengan sejumlah narapidana dari kasus teroris, korban kasus rekayasa yang dipidana hukuman mati. Antara lain saya bertemu John Refra alias Jhon Kei, juga Freddy Budiman," ujar dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan