Anggota Komisi III DPR RI Taufiqulhadi. (Foto: MI/Susanto).
Anggota Komisi III DPR RI Taufiqulhadi. (Foto: MI/Susanto).

DPR Pertanyakan Komitmen Tim Independen Polri Ungkap Testimoni Freddy

Damar Iradat • 17 September 2016 05:46
medcom.id, Jakarta: Anggota Komisi III DPR RI Taufiqulhadi mempertanyakan komitmen Tim Independen pencari fakta bentukan Polri untuk mengungkap kebenaran testimoni Freddy Budiman.
 
"Kalau bekerja harus sungguh-sungguh, jangan karena terbatas waktu," kata Taufiqulhadi dikutip dari Antara, Jakarta, Sabtu (17/9/2016).
 
Ia menilai, Tim Independen harus mengungkap hal-hal yang perlu diungkap. Alasan keterbatasan waktu juga tidak bisa menjadi alasan Tim Independen berhenti mencari fakta-fakta.

Politikus Partai NasDem itu menambahkan, kalau pengungkapan fakta dihentikan, masyarakat tidak akan puas dengan kinerja tim. Ia pun meminta Kapolri Jendral Tito Karnavian untuk memperpanjang masa kerja tim.
 
"Masyarakat menunggu hasil yang maksimal. Kalau alasannya masalah waktu, maka susah diterima masyarakat," papar dia.
 
Sebelumnya, Kapolri Jendral Tito Karnavian menegaskan bahwa Tim Independen tidak perlu diberi tambahan waktu untuk mengungkap kebenaran dari testimoni Freddy. Polri sudah mendapat apa yang dicari.
 
Mantan Kapolda Metro Jaya itu mengatakan, tidak ada aliran duit Rp90 miliar dari Freddy ke petinggi Polri. Tapi, tambah Kapolri, temuan-temuan yang didapat tim pencari fakta akan ditelusuri Propam Polri. Satu di antaranya temuan aliran duit dari Chandra Halim alias Akiong ke perwira menengah Polri.
 
Freddy, ketika mendekam di Lapas Nusakambangan, medio 2014, pernah mengeluarkan testimoni kepada Koordinator KontraS Haris Azhar. Haris lalu memposting curahan hati Freddy di akun Facebook pribadinya pada akhir Juli 2016.
 
Haris, seperti pengakuan Freddy, menulis, bandar besar narkoba asal Surabaya, Jawa Timur, itu punya banyak kaki tangan. Dia juga 'memelihara' sejumlah aparat dari Polri, TNI, dan BNN.
 
Freddy mengatakan, selama berbisnis narkoba, sudah menggelontorkan Rp450 miliar untuk 'orang' BNN dan Rp90 miliar untuk kaki tangannya di Polri. Dia juga mengaku, pernah dikawal jenderal bintang dua TNI saat membawa narkoba dari Medan, Sumatera Utara ke Jakarta.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan