Jakarta: Mantan Presiden Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ahyudin meminta maaf kepada para ahli waris keluarga korban kecelakaan Lion Air 610 selaku penerima dana bantuan sosial dari Boeing Community Investment Fund (BCIF). Dia juga meminta maaf ke pihak Boeing.
Hal itu disampaikan Ahyudin dalam nota pembelaannya atau pleidoi. Ahyudin menyampaikan pembelaan pribadinya melalui virtual dari rumah tahanan (rutan) Bareskrim Polri.
"Permohonan maaf saya yang amat tulus juga saya sampaikan kepada seluruh keluarga besar ahli waris kecelakaan pesawat Lion 2018 di Karawang, Jawa Barat, juga kepada segenap keluarga besar BCIF Boeing di Amerika Serikat atas situasi yang kurang baik yang sungguh amat. Kami sesalkan yang terjadi belakangan ini," kata Ahyudin saat persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Selasa, 3 Januari 2023.
Ahyudin juga meminta maaf kepada pemerintah, jajaran Polri hingga Kejaksaan Agung. Dia tidak menyadari kesalahan yang diperbuat hingga terseret kasus penggelapan dana.
"Apa pun yang secara tidak sadar saya lakukan selama saya memimpin lembaga sosial kemansiaan baik dalam perannya dalam misi bantuan sosial kemanusiaan nasional maupun internasional," ucap Ahyudin.
Ahyudin bersama-sama Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) periode 2019-2022, Ibnu Khajar dan eks Senior Vice President Operational ACT, Hariyana binti Hermain didakwa menggelapkan dana bantuan sosial dari Boeing Community Investment Fund (BCIF) untuk keluarga korban kecelakaan Lion Air 610. Total dana yang diselewengkan itu sebesar Rp117.982.530.997.
Ketiganya dituntut empat tahun penjara. Ahyudin, Ibnu, dan Hariyana dinilai terbukti melanggar Pasal 374 KUHP Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Jakarta: Mantan Presiden Yayasan Aksi Cepat Tanggap (
ACT) Ahyudin meminta maaf kepada para ahli waris keluarga korban kecelakaan Lion Air 610 selaku penerima dana bantuan sosial dari
Boeing Community Investment Fund (BCIF). Dia juga meminta maaf ke pihak Boeing.
Hal itu disampaikan Ahyudin dalam nota pembelaannya atau pleidoi. Ahyudin menyampaikan pembelaan pribadinya melalui virtual dari rumah tahanan (
rutan) Bareskrim Polri.
"Permohonan maaf saya yang amat tulus juga saya sampaikan kepada seluruh keluarga besar ahli waris kecelakaan pesawat Lion 2018 di Karawang, Jawa Barat, juga kepada segenap keluarga besar BCIF Boeing di Amerika Serikat atas situasi yang kurang baik yang sungguh amat. Kami sesalkan yang terjadi belakangan ini," kata Ahyudin saat persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Selasa, 3 Januari 2023.
Ahyudin juga meminta maaf kepada pemerintah, jajaran Polri hingga Kejaksaan Agung. Dia tidak menyadari kesalahan yang diperbuat hingga terseret kasus penggelapan dana.
"Apa pun yang secara tidak sadar saya lakukan selama saya memimpin lembaga sosial kemansiaan baik dalam perannya dalam misi bantuan sosial kemanusiaan nasional maupun internasional," ucap Ahyudin.
Ahyudin bersama-sama Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) periode 2019-2022, Ibnu Khajar dan eks Senior Vice President Operational ACT, Hariyana binti Hermain didakwa menggelapkan dana bantuan sosial dari Boeing Community Investment Fund (BCIF) untuk keluarga korban kecelakaan Lion Air 610. Total dana yang diselewengkan itu sebesar Rp117.982.530.997.
Ketiganya dituntut empat tahun penjara. Ahyudin, Ibnu, dan Hariyana dinilai terbukti melanggar Pasal 374 KUHP Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)
