Jakarta: Tim Khusus (Timsus) Gabungan menggelar pendalaman hasil uji balistik yang dilakukan Laboratorium Forensik (Labfor) Polri di tempat kejadian perkara (TKP), Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, atas tewasnya Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat (J). Polri belum menyampaikan hasil pendalaman yang dilakukan selama kurang lebih enam jam.
"Timsus bekerja tetap mengedepankan satu ketelitian, kecermatan juga kehati-hatian ya karena kerja timsus nanti akan disampaikan secara komperhensif dan memiliki konsekuensi yuridis," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di lokasi, Senin, 1 Agustus 2022.
Dedi meminta masyarakat sabar dan membiarkan timsus bekerja secara maksimal. Agar proses pembuktian dapat dilakukan secara ilmiah.
"Ini harus menjadi standar operasional di dalam proses penyidikan," ujar Dedi.
Dedi mengatakan kasus dugaan pelecehan seksual yang dilaporkan terhadap Brigadir J pun telah dilimpahkan ke Bareskrim Polri. Hal itu dilakukan agar penanganan kasus efektif, efisien dan betul-betul dapat terungkap secara terang benderang.
"Tentunya dengan berdasarkan pembuktian ilmiah. Itu yang bisa saya sampaikan tentang progres timsus hari ini," ungkap Dedi.
Dedi melanjutkan pendalaman hasil uji balistik ini dilakukan untuk mengetahui dua bukti senjata yang ditemukan, yakni senjata api jenis Glock 17 dan jenis HS. Guna mengetahui sudut, jarak, dan pengenaan tembakan.
Pendalaman hasil uji balistik itu dilakukan oleh Labfor, Inafis, kedokteran forensik, dan penyidik gabungan Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri dan Polda Metro Jaya. Hadir juga di lokasi Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto.
Jakarta: Tim Khusus (Timsus) Gabungan menggelar pendalaman hasil uji balistik yang dilakukan Laboratorium Forensik (Labfor) Polri di tempat kejadian perkara (TKP), Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, atas tewasnya Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat (J).
Polri belum menyampaikan hasil pendalaman yang dilakukan selama kurang lebih enam jam.
"Timsus bekerja tetap mengedepankan satu ketelitian, kecermatan juga kehati-hatian ya karena kerja timsus nanti akan disampaikan secara komperhensif dan memiliki konsekuensi yuridis," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di lokasi, Senin, 1 Agustus 2022.
Dedi meminta masyarakat sabar dan membiarkan timsus bekerja secara maksimal. Agar proses pembuktian dapat dilakukan secara ilmiah.
"Ini harus menjadi standar operasional di dalam proses penyidikan," ujar Dedi.
Dedi mengatakan kasus dugaan pelecehan seksual yang dilaporkan terhadap Brigadir J pun telah dilimpahkan ke Bareskrim Polri. Hal itu dilakukan agar penanganan
kasus efektif, efisien dan betul-betul dapat terungkap secara terang benderang.
"Tentunya dengan berdasarkan
pembuktian ilmiah. Itu yang bisa saya sampaikan tentang progres timsus hari ini," ungkap Dedi.
Dedi melanjutkan pendalaman hasil uji balistik ini dilakukan untuk mengetahui dua bukti senjata yang ditemukan, yakni senjata api jenis Glock 17 dan jenis HS. Guna mengetahui sudut, jarak, dan pengenaan tembakan.
Pendalaman hasil uji balistik itu dilakukan oleh Labfor, Inafis, kedokteran forensik, dan penyidik gabungan Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri dan Polda Metro Jaya. Hadir juga di lokasi Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)