Jakarta: Kapolri Jenderal Idham Azis belum menemukan dalang penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan. Pengungkapan kasus tersebut telah melewati waktu yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo.
Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal M. Iqbal mengatakan Idham sudah menunjuk Kepala Bareskrim Polri baru, Inspektur Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menuntaskan kasus Novel.
"(Sampai) detik ini, dan sebelumya (belum terungkap), dan insyaallah nanti ke depan, tim teknis akan terus bekerja maksimal untuk mengungkap kasus ini," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 9 Desember 2019.
Meski demikian, Iqbal mengungkapkan tim teknis sudah menemukan alat bukti dan petunjuk yang signifikan dalam kasus itu. Antara lain 37 saksi, 114 toko bahan kimia, hingga 38 titik CCTV.
"Bahkan CCTV itu kita periksa secara laboratorium forensik kepolisian saintifik, di Mabes Polri maupun di Australia. Itu adalah salah satu bukti kita sangat serius," tambahnya.
Ia pun meminta semua pihak bersabar dalam menunggu hasil penyelidikan kasus Novel. Pasalnya tim teknis sudah menemukan bukti dan petunjuk yang siginifkan.
"Sabar saja, tidak akan berapa lama lagi, tim teknis akan segera mengungkap kasus ini. Kita sudah menemukan alat bukti dan petunjuk yang sangat signifikan," ujarnya.
Presiden Joko Widodo sebelumnya memberi tenggat waktu satu bulan kepada Kapolri Jenderal Idham Aziz untuk mengungkap dalang penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan. Kasus tersebut harus tuntas pada awal Desember nanti.
"Saya sudah sampaikan ke Kapolri baru, saya beri waktu sampai awal Desember," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jalan Merdeka Utara, Jakarta, Jumat, 1 November 2019.
Novel diserang dengan menggunakan air keras pada pagi hari tanggal 11 April 2017 di dekat rumahnya. Akibat serangan tersebut, mata kirinya tidak dapat melihat akibat kerusakan yang parah. Pelaku yang berjumlah dua orang hingga saat ini belum juga ditangkap.
Jakarta: Kapolri Jenderal Idham Azis belum menemukan dalang penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan. Pengungkapan kasus tersebut telah melewati waktu yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo.
Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal M. Iqbal mengatakan Idham sudah menunjuk Kepala Bareskrim Polri baru, Inspektur Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menuntaskan kasus Novel.
"(Sampai) detik ini, dan sebelumya (belum terungkap), dan insyaallah nanti ke depan, tim teknis akan terus bekerja maksimal untuk mengungkap kasus ini," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 9 Desember 2019.
Meski demikian, Iqbal mengungkapkan tim teknis sudah menemukan alat bukti dan petunjuk yang signifikan dalam kasus itu. Antara lain 37 saksi, 114 toko bahan kimia, hingga 38 titik CCTV.
"Bahkan CCTV itu kita periksa secara laboratorium forensik kepolisian saintifik, di Mabes Polri maupun di Australia. Itu adalah salah satu bukti kita sangat serius," tambahnya.
Ia pun meminta semua pihak bersabar dalam menunggu hasil penyelidikan kasus Novel. Pasalnya tim teknis sudah menemukan bukti dan petunjuk yang siginifkan.
"Sabar saja, tidak akan berapa lama lagi, tim teknis akan segera mengungkap kasus ini. Kita sudah menemukan alat bukti dan petunjuk yang sangat signifikan," ujarnya.
Presiden Joko Widodo sebelumnya memberi tenggat waktu satu bulan kepada Kapolri Jenderal Idham Aziz untuk mengungkap dalang penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan. Kasus tersebut harus tuntas pada awal Desember nanti.
"Saya sudah sampaikan ke Kapolri baru, saya beri waktu sampai awal Desember," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jalan Merdeka Utara, Jakarta, Jumat, 1 November 2019.
Novel diserang dengan menggunakan air keras pada pagi hari tanggal 11 April 2017 di dekat rumahnya. Akibat serangan tersebut, mata kirinya tidak dapat melihat akibat kerusakan yang parah. Pelaku yang berjumlah dua orang hingga saat ini belum juga ditangkap.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(BOW)