Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menduga keputusan panitia seleksi (pansel) calon pimpinan (capim) jilid V dalam meloloskan 20 kandidat tidak bulat. Lembaga Antirasuah yakin pendapat setiap anggota pansel beragam.
"Bisa jadi di dalam mereka juga voting, bisa jadi mereka juga debat, bahwa setiap orang itu pasti beda," kata Wakil Ketua KPK Saut Situmorang di Gedung KPK, Jakarta, Sabtu, 24 Agustus 2019.
Saut masih percaya jika pansel akan menyaring 20 kandisat tersisa dengan segala pertimbangan yang matang. Khususnya, dari sisi integritas dan laporan banyak pihak yang masuk ke panitia.
Menurut dia, musyawarah antar anggota pansel tidak jauh berbeda dengan KPK. Perbedaan suara setiap anggota pasti terjadi dalam membuat keputusan.
"Kami berlima aja beda apalagi mereka bersembilan, pasti beda," kata dia.
(Baca: Masa Depan KPK Dinilai Terancam)
Saut tak mau berburuk sangka dan memilih percaya pada pansel. Yenti Ganarsih cs diyakini bakal menganalisa data-data para kandidat pimpinan Komisi Antikorupsi.
Pansel diharapkan mempertimbangkan masukan dari KPK. "Kalau ditanya KPK kasih saran apa, itu KPK sudah memberi tinggal gimana mereka bisa memanfaatkannya saja," pungkas Saut.
KPK memiliki catatan negatif beberapa nama dari 20 kandidat yang lolos tes profile assestment. Catatan hitam itu terkait ketidakpatuhan dalam pelaporan LHKPN, dugaan penerimaan gratifikasi dan dugaan perbuatan lain yang pernah menghambat kerja KPK. Namun, Lembaga Superbody ini tak mau mengungkap nama-nama yang dimaksud.
Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menduga keputusan panitia seleksi (pansel) calon pimpinan (capim) jilid V dalam meloloskan 20 kandidat tidak bulat. Lembaga Antirasuah yakin pendapat setiap anggota pansel beragam.
"Bisa jadi di dalam mereka juga voting, bisa jadi mereka juga debat, bahwa setiap orang itu pasti beda," kata Wakil Ketua KPK Saut Situmorang di Gedung KPK, Jakarta, Sabtu, 24 Agustus 2019.
Saut masih percaya jika pansel akan menyaring 20 kandisat tersisa dengan segala pertimbangan yang matang. Khususnya, dari sisi integritas dan laporan banyak pihak yang masuk ke panitia.
Menurut dia, musyawarah antar anggota pansel tidak jauh berbeda dengan KPK. Perbedaan suara setiap anggota pasti terjadi dalam membuat keputusan.
"Kami berlima aja beda apalagi mereka bersembilan, pasti beda," kata dia.
(
Baca: Masa Depan KPK Dinilai Terancam)
Saut tak mau berburuk sangka dan memilih percaya pada pansel. Yenti Ganarsih cs diyakini bakal menganalisa data-data para kandidat pimpinan Komisi Antikorupsi.
Pansel diharapkan mempertimbangkan masukan dari KPK. "Kalau ditanya KPK kasih saran apa, itu KPK sudah memberi tinggal gimana mereka bisa memanfaatkannya saja," pungkas Saut.
KPK memiliki catatan negatif beberapa nama dari 20 kandidat yang lolos tes profile assestment. Catatan hitam itu terkait ketidakpatuhan dalam pelaporan LHKPN, dugaan penerimaan gratifikasi dan dugaan perbuatan lain yang pernah menghambat kerja KPK. Namun, Lembaga Superbody ini tak mau mengungkap nama-nama yang dimaksud.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)
