Yasonna Minta Novanto Tobat

Jakarta: Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly berharap terpidana Kasus KTP berbasis elektronik (KTP-el) Setya Novanto merenungkan perbuatan tidak terpujinya di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat (Jabar). Lapas itu sebetulnya diperuntukkan bagi napi teroris. "Supaya ke depannya tidak melakukan hal-hal yang menyimpang dari prosedur yang membuat kita heboh semua," kata Yasonna, di Gedung Pengayoman, Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Jakarta Selatan, Selasa, 18 Juni 2019. Novanto dipindahkan dari Lapas Sukamiskin, Bandung, Jabar, ke Lapas Gunung Sindur, Jumat, 14 Juni 2019, pukul 22.30 WIB. Hal itu dilakukan setelah foto pria yang diduga Novanto tertangkap kamera tengah pelesiran ke toko bangunan di Kabupaten Bandung Barat. "Segera malam itu pindah ke Gunung Sindur, lapas maksimum kemudian (Kepala Kantor Kemenkumham Jabar Liberti Sitinjak) dilaporin kepada saya, ‘Saya (Liberti) lapor Pak begini’. Sudah biarlah dia di sana. Kita harus kasih buat pertobatan," tutur Yasonna  Ia menjelaskan langkah tegas itu dilakukan untuk memberikan pelajaran bagi narapidana-narapidana yang berniat meninggalkan lapas. "Ini akan memberikan pesan kepada teman-teman lain yang di dalam saya mau kasih pesan kepada mereka well kamu harus play by the rule, otherwise," pungkas dia. Baca: Jejak Nakal Setya Novanto Sejak Dibui Kelakuan Novanto diharap tak ditiru napi lainnya. Pasalnya, penanganan terhadap Novanto kali ini sudah berbeda. Dia dipindahkan ke lapas lain. Ini berbeda dengan sebelumnya, napi yang diketahui pelesiran ditempatkan di sel penghukuman di dalam lapas yang sama.   Setya Novanto kembali berulah, Jumat, 15 Juni 2019. Dia tertangkap pelesiran bersama perempuan yang diduga istrinya, Deisty Tagor, ke toko bahan bangunan di bilangan Padalarang, Bandung.  Sebelumnya, Setnov minta izin kepada pengawal naik ke lantai 3 RS Santosa, Bandung, untuk membayar tagihan. Novanto sementara dipindahkan ke ruang observasi Lapas Gunung Sindur.