medcom.id, Tangerang: Rumah tinggal kedua orang tua pelaku penyerangan polisi, Sultan Aziansyah tetiba ramai dan menjadi tontonan warga. Selain awak media, dan anggota kepolisian yang masih berjaga, sejumlah warga dari luar Kampung Ceger Desa Lebak Wangi Kecamatan Timur pun turut memadati lokasi.
"Saya dari Pakuhaji, beda kecamatan. Kebetulan lewat dengar kabar di sini rumah pelaku. Jadi saya lihat," ujar Sumiyati, 41 kepada Metrotvnews.com, Kamis (20/10/2016).
Rumah bercat kuning muda itu sebelumnya digeledah polisi terkait aksi penyerangan Sultan Kamis, 20/10/2016 pagi. Dari penggeledahan itu polisi menyita pisau, paralon, celurit, serta sebilah katana alias pedang khas Jepang.
Kediaman Sultan di Tangerang, Banten. Foto: Metrotvnews.com/Sobih AW Adnan
Tak hanya ramai, kala mobil Metrotvnews.com memasuki kampung yang berjarak tujuh kilometer dari TKP penyerangan itu, terdapat sekumpulan remaja yang ilir mudik mengantar dan menunjukkan awak media maupun petugas kepolisian.
"Ya, kami bantu antarkan. Kan kasihan jalannya berkelok dan jauh," kata Anton, yang ditemui di halaman Kantor Desa Lebak Wangi yang berjarak sekurangnya 500 meter dari rumah Sultan.
Anton mengaku tak begitu mengenal Sultan. Hanya saja, dia sudah mengetahui kabar tentang aksi yang dilakukan salah satu warga sekampungnya itu.
medcom.id, Tangerang: Rumah tinggal kedua orang tua pelaku penyerangan polisi, Sultan Aziansyah tetiba ramai dan menjadi tontonan warga. Selain awak media, dan anggota kepolisian yang masih berjaga, sejumlah warga dari luar Kampung Ceger Desa Lebak Wangi Kecamatan Timur pun turut memadati lokasi.
"Saya dari Pakuhaji, beda kecamatan. Kebetulan lewat dengar kabar di sini rumah pelaku. Jadi saya lihat," ujar Sumiyati, 41 kepada
Metrotvnews.com, Kamis (20/10/2016).
Rumah bercat kuning muda itu sebelumnya digeledah polisi terkait aksi penyerangan Sultan Kamis, 20/10/2016 pagi. Dari penggeledahan itu polisi menyita pisau, paralon, celurit, serta sebilah katana alias pedang khas Jepang.
Kediaman Sultan di Tangerang, Banten. Foto: Metrotvnews.com/Sobih AW Adnan
Tak hanya ramai, kala mobil
Metrotvnews.com memasuki kampung yang berjarak tujuh kilometer dari TKP penyerangan itu, terdapat sekumpulan remaja yang ilir mudik mengantar dan menunjukkan awak media maupun petugas kepolisian.
"Ya, kami bantu antarkan. Kan kasihan jalannya berkelok dan jauh," kata Anton, yang ditemui di halaman Kantor Desa Lebak Wangi yang berjarak sekurangnya 500 meter dari rumah Sultan.
Anton mengaku tak begitu mengenal Sultan. Hanya saja, dia sudah mengetahui kabar tentang aksi yang dilakukan salah satu warga sekampungnya itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)