Petugas menunjukkan barang bukti saat rilis hasil operasi cipta kondisi terkait kasus geng motor di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (2/6/2017). Foto: MI/Arya Manggala
Petugas menunjukkan barang bukti saat rilis hasil operasi cipta kondisi terkait kasus geng motor di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (2/6/2017). Foto: MI/Arya Manggala

Polisi Disebut tak Serius Memberantas Senpi

Riyan Ferdianto • 14 Juni 2017 15:26
medcom.id Jakarta: Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala menilai polisi tidak serius menghentikan peredaran senjata api baik legal maupun ilegal. Buktinya, masih banyak masyarakat memegang, bahkan menggunakan senjata api.
 
"Ini salah satu dari ketidakseriusan pihak berwajib seperti polisi dalam memberantas peredaran senpi. Belum ada upaya itu," kata Adrianus saat dihubungi Metrotvnews.com, Rabu 14 Juni 2017
 
Adrianus yang juga Komisioner Ombudsman berharap polisi mengoptimalkan kemampuan untuk menghentikan peredaran senjata api, termasuk yang legal. Jangan sampai senjata api dikendalikan orang yang tidak bertanggung jawab.

Jika perizinan penggunaan senpi habis, tentu polisi harus segera menarik atau mengambilnya. Sikap tegas tidak hanya terhadap warga sipil, tapi juga polisi.
 
"Kenyataannya terkadang, polisi segan atau tidak enak menarik senjata karena yang punya jenderal, pengusaha, atau penguasa. Jangan pandang bulu," tuturnya.
 
Menjelang Lebaran, perampok bersenjata api beraksi. Jumat 9 Juni, perampok menembak mati Davidson Tantono, 30, di Daan Mogot, Jakarta Barat. Pelaku membawa kabur uang Rp300 juta.
 
Lalu, Senin siang 12 Juni, seorang perempuan meninggal setelah ditembak kawanan pencuri di Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Banten. Penembakan setelah korban, Italia Chandra Kirana, menggagalkan pelaku mencuri sepeda motornya.
 
Adrianus memaklumi kalau polisi kesulitan mengungkap peredaran senjata api dari hulu sampai hilir. Tapi, untuk mengantisipasi kejahatan jalanan menggunakan senjata api, polisi bisa memaksimalkan razia.
 
Menurut dia, saat ini, tidak sulit untuk membeli senjata api. Harganya pun murah. Pabrik senjata api rakitan ada di mana-mana.
 
"Banyak sekali pabrik pembuat senjata dan bahkan sudah menjadi kerajinan tangan. Itu menurut saya salah satu akses para masyarakat bisa mendapatkan senjata api dengan mudah," jelas Adrianus.
 
Pengawasan terhadap penggunaan senjata api bukan hanya tugas polisi, tetapi perlu peran masyarakat. Warga bisa menginformasikan ke polisi jika mengetahui ada penggunaan senjata api.
 
Klik: Polisi Berantas Perajin Senjata Api
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan