Jakarta: Irjen Boy Rafli Amar mengungkapkan sejumlah strategi ketika sudah dilantik sebagai kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorime (BNPT). Dia bakal mengoptimalkan sinergitas untuk deradikalisasi teroris serta menangani jaringan terorisme di Indonesia.
“Kami mensinergikan di antara kekuatan yang dimiliki negara, termasuk Polri dan TNI, unsur penegak hukum, serta yang tergabung dalam criminal justice system (CJS),” kata Boy kepada Media Indonesia, Selasa, 5 Mei 2020.
Boy juga akan mengajak tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga tokoh adat bersinergi guna menangani masalah terorisme di Indonesia yang tak kunjung usai. Boy mengungkapkan faktor literasi dan edukasi kepada masyarakat harus lebih dimaksimalkan dalam mereduksi dampak radikalisme terhadap teror.
“Caranya dengan memperkuat nilai-nilai luhur bangsa,” ujar dia.
Sementara itu, terkait pemberantasan terorisme di Tanah Air, Boy mengatakan, akan berpedoman pada upaya penegakan hukum yang sudah terbangun selama ini. Hal itu didasarkan kepada hasil penyelidikan dan penyidikan.
(Baca: Polri Sebut Pengangkatan Kepala BNPT Sesuai Undang-Undang)
"Yang penting itu suatu proses hukum yang berkelanjutan,” tutur dia.
Boy belum mau membeberkan mengenai peta terorisme di Indonesia saat ini. Dia berjanji menjabarkannya setelah resmi dilantik.
Direktur The Indonesia Intelligence Institute Ridlwan Habib meyakini Boy mumpuni menjabat sebagai kepala BNPT. Apalagi, dilandasi pengalaman Boy sebagai kepala divisi humas Mabes Polri.
"Saya kira pendekatan beliau ke masyarakat itu baik, cara berbicara, pendekatan terhadap organisasi masyarakatnya baik," kata Ridlwan.
Ridlwan berharap kepemimpinan yang ramah dari Boy mampu menggandeng organisasi masyrakat dalam membantu tugas pemerintah melawan terorisme. "Jadi jangan sampai seolah-olah musuh teroris hanya BNPT," ujarnya.
Jakarta: Irjen Boy Rafli Amar mengungkapkan sejumlah strategi ketika sudah dilantik sebagai kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorime (BNPT). Dia bakal mengoptimalkan sinergitas untuk deradikalisasi teroris serta menangani jaringan terorisme di Indonesia.
“Kami mensinergikan di antara kekuatan yang dimiliki negara, termasuk Polri dan TNI, unsur penegak hukum, serta yang tergabung dalam criminal justice system (CJS),” kata Boy kepada
Media Indonesia, Selasa, 5 Mei 2020.
Boy juga akan mengajak tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga tokoh adat bersinergi guna menangani masalah terorisme di Indonesia yang tak kunjung usai. Boy mengungkapkan faktor literasi dan edukasi kepada masyarakat harus lebih dimaksimalkan dalam mereduksi dampak radikalisme terhadap teror.
“Caranya dengan memperkuat nilai-nilai luhur bangsa,” ujar dia.
Sementara itu, terkait pemberantasan terorisme di Tanah Air, Boy mengatakan, akan berpedoman pada upaya penegakan hukum yang sudah terbangun selama ini. Hal itu didasarkan kepada hasil penyelidikan dan penyidikan.
(Baca:
Polri Sebut Pengangkatan Kepala BNPT Sesuai Undang-Undang)
"Yang penting itu suatu proses hukum yang berkelanjutan,” tutur dia.
Boy belum mau membeberkan mengenai peta terorisme di Indonesia saat ini. Dia berjanji menjabarkannya setelah resmi dilantik.
Direktur The Indonesia Intelligence Institute Ridlwan Habib meyakini Boy mumpuni menjabat sebagai kepala BNPT. Apalagi, dilandasi pengalaman Boy sebagai kepala divisi humas Mabes Polri.
"Saya kira pendekatan beliau ke masyarakat itu baik, cara berbicara, pendekatan terhadap organisasi masyarakatnya baik," kata Ridlwan.
Ridlwan berharap kepemimpinan yang ramah dari Boy mampu menggandeng organisasi masyrakat dalam membantu tugas pemerintah melawan terorisme. "Jadi jangan sampai seolah-olah musuh teroris hanya BNPT," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(REN)
