Jakarta: Satuang Tugas (Satgas) Pangan Polri berkoordinasi dengan stakholder dalam mengawasi distribusi gula kristal putih (GKP) di Jawa Timur. Hal itu dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan.
"Memastikan tidak ada penyalahgunaan dari pihak produsen," kata Kanit III Subdit I Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri AKBP Adithia Bagus melalui keterangan tertulis, Rabu, 1 Mei 2024.
Dia menyampaikan pengawasan dilakukan di PT Kebun Tebu Mas (KTM). Diharapkan, pengawasan yang dilakukan bisa menjaga kelancaran pendistribusian GKP dari produsen kepada end user.
"Serta, melakukan monitoring di tahap distributor untuk memastikan ketersediaan di retail modern dan pasar tradisional," ungkap dia.
Menurut dia, realisasi dan pendistribusian importasi produksi gula di perusahaan tersebut sebanyak 54.830,96 ton gula mentah (raw sugar). Adapun, rinciannya kapal satu sebanyak 29.858.230 ton (26/02/24-MV.Yasa Enirhan), dan kapal dua sebanyak 24.972.730 ton (25/03/24-MV. Red Orchid).
Produksi raw sugar ke GKP sebesar 29.003 ton atau 52,92 persen dari total realisasi raw sugar. Di sisi lain, penggilingan tebu mampu meproduksi raw sugar sebanyak 953.214 ton dengan menghasilkan GKP sebanyak 71.849 ton pada 2023.
"Target penggilingan tebu Tahun 2024 sebanyak 1 juta ton dengan harapan menghasilan GKP sebanyak 80 ribu ton (satu musim giling)," ujar dia.
Adithia menyebut musim penggilingan atau panen raya diperkirakan berlangsung pada Mei-November 2024. Menurut dia, PT KTM dalam memproduksi GKR menggunakan tebu lokal dan raw sugar yang diimpor dari Thailand, Brazil, dan Australia.
"Bahwa kapasitas produksi PT Kebun Tebu Mas sebesar GKP 12.000 ton per hari, dan GKR 3.000 ton per hari. Adapun, terkait dengan produksi GKR merupakan fasilitas kemudahan impor tujuan ekspor (KITE), seluruh hasil produksi GKR dikhususkan untuk tujuan ekspor," ungkapnya.
Selanjutnya, Adithia mengatakan harga pendistribusian dari PT KTM ke distributor untuk GKP 50 Kg sebesar Rp16.300/Kg dan harga GKP 1 Kg sebesar Rp16.700/Kg. Menurut dia, sistem penyerapan tebu PT KTM adalah sistem pembelian tebu (SPT), di mana pihak petani menawarkan hasil tebu dan dibeli langsung oleh PT KTM.
"Jumlah petani yang diserap oleh PT KTM 2.315 orang. Terdapat 18 perusahaan distributor dari PT KTM dengan wilayah pemasaran Sulawesi, NTT, NTB, Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Jawa Timur, Kalsel, Kaltim dan Kalteng," beber dia.
Jakarta: Satuang Tugas (
Satgas) Pangan Polri berkoordinasi dengan stakholder dalam mengawasi distribusi gula kristal putih (GKP) di
Jawa Timur. Hal itu dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan.
"Memastikan tidak ada penyalahgunaan dari pihak produsen," kata Kanit III Subdit I Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim
Polri AKBP Adithia Bagus melalui keterangan tertulis, Rabu, 1 Mei 2024.
Dia menyampaikan pengawasan dilakukan di PT Kebun Tebu Mas (KTM). Diharapkan, pengawasan yang dilakukan bisa menjaga kelancaran pendistribusian GKP dari produsen kepada
end user.
"Serta, melakukan monitoring di tahap distributor untuk memastikan ketersediaan di retail modern dan pasar tradisional," ungkap dia.
Menurut dia, realisasi dan pendistribusian importasi produksi gula di perusahaan tersebut sebanyak 54.830,96 ton
gula mentah (
raw sugar). Adapun, rinciannya kapal satu sebanyak 29.858.230 ton (26/02/24-MV.Yasa Enirhan), dan kapal dua sebanyak 24.972.730 ton (25/03/24-MV. Red Orchid).
Produksi
raw sugar ke GKP sebesar 29.003 ton atau 52,92 persen dari total realisasi
raw sugar. Di sisi lain, penggilingan tebu mampu meproduksi
raw sugar sebanyak 953.214 ton dengan menghasilkan GKP sebanyak 71.849 ton pada 2023.
"Target penggilingan tebu Tahun 2024 sebanyak 1 juta ton dengan harapan menghasilan GKP sebanyak 80 ribu ton (satu musim giling)," ujar dia.
Adithia menyebut musim penggilingan atau panen raya diperkirakan berlangsung pada Mei-November 2024. Menurut dia, PT KTM dalam memproduksi GKR menggunakan tebu lokal dan
raw sugar yang diimpor dari Thailand, Brazil, dan Australia.
"Bahwa kapasitas produksi PT Kebun Tebu Mas sebesar GKP 12.000 ton per hari, dan GKR 3.000 ton per hari. Adapun, terkait dengan produksi GKR merupakan fasilitas kemudahan impor tujuan ekspor (KITE), seluruh hasil produksi GKR dikhususkan untuk tujuan ekspor," ungkapnya.
Selanjutnya, Adithia mengatakan harga pendistribusian dari PT KTM ke distributor untuk GKP 50 Kg sebesar Rp16.300/Kg dan harga GKP 1 Kg sebesar Rp16.700/Kg. Menurut dia, sistem penyerapan tebu PT KTM adalah sistem pembelian tebu (SPT), di mana pihak petani menawarkan hasil tebu dan dibeli langsung oleh PT KTM.
"Jumlah petani yang diserap oleh PT KTM 2.315 orang. Terdapat 18 perusahaan distributor dari PT KTM dengan wilayah pemasaran Sulawesi, NTT, NTB, Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Jawa Timur, Kalsel, Kaltim dan Kalteng," beber dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABK)