Freddy Budiman. Foto: MI/Angga Yuniar
Freddy Budiman. Foto: MI/Angga Yuniar

Laporan PPATK Tidak Spesifik Menyebut Freddy Budiman

Ilham wibowo • 22 Agustus 2016 17:30
medcom.id, Jakarta: Mabes Polri masih mendalami Laporan Hasil Analisa (LHA) Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) aliran dana diduga terkait bisnis narkoba. Polisi harus bekerja ekstra karena data tersebut tidak spesifik menyebutkan aliran dana gembong narkoba mendiang Freddy Budiman.
 
"Data atau LHA ini masih perlu pendalaman lebih jauh lagi. Tidak ada secara spesifik mengatakan kepemilikan rekening atas nama Freddy Budiman," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Irjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (22/8/2016).
 
Data yang berkaitan dengan transaksi mencurigakan kegiatan narkoba ini akan terus ditindaklanjuti. Boy menuturkan, penyelidikan ini untuk mengungkap sumber keuangan dan orang-orang yang terlibat.

"Termasuk apakah ada transaksi di dalamnya. Konteks yang dicari apakah ada aliran dana ke sejumlah oknum atau yang disebut sebagai pejabat Polri dalam testimoni itu," ujar Boy.
 
Polri berkepentingan mengungkap transaksi dari bisnis narkoba. Sebab beberapa waktu lalu Koordinator LSM KontraS Haris Azhar menyebut pejabat Polri diduga menerima uang dari Freddy Budiman, terpidana mati kepemilikan 1,4 juta pil ekstasi yang dieksekusi pada 29 Juli.
 
Haris mengaku mendengar cerita tersebut langsung dari Freddy ketika keduanya bertemu di Lapas Nusakambangan pada 2014. Selain itu, Haris mengaku diceritakan oleh Freddy bahwa dirinya memberikan upeti kepada oknum di Badan Narkotika Nasional dan mendapat fasilitias dari jenderal TNI saat membawa narkoba dari Medan ke Jakarta.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan