medcom.id, Jakarta: Tim gabungan melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di loket pelayanan Direktorat Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Padahal, pengurusan surat dan pelayanan di Direktorat Perhubungan Laut telah berlaku secara daring sehingga tak ada pembayaran apapun di loket.
Ada dua buah loket di lantai enam yang disegel oleh Polisi. Di atas kaca loket tertulis kode SID, CBA, dan Safe Manning. Pada kaca pun tertempel stiker yang betuliskan tidak menerima tip kepada pegawai.
"Jadi tidak ada pembayaran apapun lagi, tapi yang terjadi adalah untuk mempercepat atau supaya tidak dipersulit mereka, maka disiapkan sejumlah uang," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian usai mendampingi Presiden Jokowi di Gedung Karya, Kementerian Perhubungan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (11/10/2016).
Pada loket itu, jelas Tito, terdapat pengurusan ukuran panjang kapal, berat kapal, dan pergantian bendera kapal. Selain itu, loket ini juga melayani pembuatan buku pelaut.
"Jadi otomatis kasihan masyarakat yang ingin jadi pelaut, nelayan yang ingin menggunakan kapalnya, mereka harus memberikan tambahan uang," jelas Tito.
Enam orang diamankan dalam operasi tangkap tangan ini. Dua di antaranya merupakan pegawai negeri sipil di lingkungan Kementeri Perhubungan, satu dari pihak swasta, dan tiga dari pekerja harian lepas di lingkungan kementerian.
Polisi pun terus mendalami kasus ini. Kata dia, Polisi meminta keterangan dari sejumlah saksi dan mengumpulkan barang bukti yang ditemukan di lokasi. Sementara ini, polisi mengamankan uang sebesar Rp34 juta dari loket pelayanan di lantai enam dan Rp61 juta dari sebuah ruangan di lantai 12.
Tito menegaskan, Presiden Joko Widodo telah menjelaskan komitmen pemerintah untuk memberantas pungutan liar. Operasi Pemberantasan Pungli (OPP) pun telah dibentuk untuk memberangus aktivitas pungli di seluruh instansi.
"Ini akan terus berlanjut, tidak hanya di tempat ini, tapi juga di tempat lain termasuk di kepolisian sendiri," tegas Tito.
medcom.id, Jakarta: Tim gabungan melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di loket pelayanan Direktorat Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Padahal, pengurusan surat dan pelayanan di Direktorat Perhubungan Laut telah berlaku secara daring sehingga tak ada pembayaran apapun di loket.
Ada dua buah loket di lantai enam yang disegel oleh Polisi. Di atas kaca loket tertulis kode SID, CBA, dan Safe Manning. Pada kaca pun tertempel stiker yang betuliskan tidak menerima tip kepada pegawai.
"Jadi tidak ada pembayaran apapun lagi, tapi yang terjadi adalah untuk mempercepat atau supaya tidak dipersulit mereka, maka disiapkan sejumlah uang," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian usai mendampingi Presiden Jokowi di Gedung Karya, Kementerian Perhubungan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (11/10/2016).
Pada loket itu, jelas Tito, terdapat pengurusan ukuran panjang kapal, berat kapal, dan pergantian bendera kapal. Selain itu, loket ini juga melayani pembuatan buku pelaut.
"Jadi otomatis kasihan masyarakat yang ingin jadi pelaut, nelayan yang ingin menggunakan kapalnya, mereka harus memberikan tambahan uang," jelas Tito.
Enam orang diamankan dalam operasi tangkap tangan ini. Dua di antaranya merupakan pegawai negeri sipil di lingkungan Kementeri Perhubungan, satu dari pihak swasta, dan tiga dari pekerja harian lepas di lingkungan kementerian.
Polisi pun terus mendalami kasus ini. Kata dia, Polisi meminta keterangan dari sejumlah saksi dan mengumpulkan barang bukti yang ditemukan di lokasi. Sementara ini, polisi mengamankan uang sebesar Rp34 juta dari loket pelayanan di lantai enam dan Rp61 juta dari sebuah ruangan di lantai 12.
Tito menegaskan, Presiden Joko Widodo telah menjelaskan komitmen pemerintah untuk memberantas pungutan liar. Operasi Pemberantasan Pungli (OPP) pun telah dibentuk untuk memberangus aktivitas pungli di seluruh instansi.
"Ini akan terus berlanjut, tidak hanya di tempat ini, tapi juga di tempat lain termasuk di kepolisian sendiri," tegas Tito.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(HUS)