medcom.id, Jakarta: PT Mustika Dutamas, perusahaan pemenang tender pengadaan senjata Polri, menjadi sorotan. Namun, di balik isu itu, kantor pemenang tender proyek puluhan miliar terlihat cukup sederhana.
Perusahaan itu menempati Gedung Graha Mobilkom lantai 3, Jalan Raden Saleh Raya No. 53, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat. Gedung ini memiliki empat lantai yang tidak terlalu besar.
Aktivitas PT Mustika Dutamas di dalam gedung ini pun tak terlalu ramai. Perusahaan penyewa ruangan di Gedung Graha Mobilkom ini hanya memiliki beberapa karyawan.
"Di gedung ini ada 22 perusahaan, tapi tidak besar. Paling cuma empat atau lima pegawai satu perusahaan," kata Asep, salah satu petugas keamanan gedung saat ditemui Metrotvnews.com di Jakarta Pusat, Rabu 4 Oktober 2017.
Asep menjelaskan, gedung bercat hijau muda ini berdiri di atas tanah beberapa ratus meter. Alhasil, satu perusahaan hanya memiliki luas kantor beberapa puluh meter. Untuk itu, sekat tiap kantor hanya dibatasi gypsum.
"Paling yang agak luas itu yang di lantai dasar ada dua di bagian pinggir, tapi itu kantor pengacara," tambah Asep.
Posisi kantor yang berdekatan ini membuat Asep dan anggota keamanan gedung mendapat mandat untuk menahan semua tamu yang hendak ke PT Mustika Dutamas. Pengunjung hanya diminta menuliskan nama dan nomor kontak untuk diserahkan ke staf perusahaan.
"Soalnya takut mengganggu tenant (penyewa) lain juga. Mereka pasti tidak nyaman, apalagi kalau ada wartawan masuk," beber dia.
Lahan parkir di gedung ini juga hanya mampu memuat sekitar 17 mobil dan beberapa puluh motor. Namun, tampak area parkir ini masih banyak yang kosong, tanda tidak banyak penghuni atau tamu gedung tersebut.
Menurut Asep, setiap hari memang jarang pengunjung yang datang. Baru setelah PT Mustika Dutamas disebut dalam impor senjata, gedung ini kerap disambangi wartawan.
"Kalau pimpinan perusahaan jarang datang, cuma stafnya saja. Dan ramainya paling kalau sore, parkirannya suka penuh sampai ke luar," tutur dia.
PT Mustika Dutamas adalah pemenang pengadaan 280 pucuk stand alone grenade launcher (SAGL) kaliber 40x46 mm beserta 5.932 butir amunisi pesanan Polri. Proyek itu senilai Rp26.919.795.000.
Namun, senjata yang diimpor dari Bulgaria itu hingga kini masih tertahan di penyimpanan kargo Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Alasannya, impor senjata ini belum mendapatkan izin Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI.
medcom.id, Jakarta: PT Mustika Dutamas, perusahaan pemenang tender pengadaan senjata Polri, menjadi sorotan. Namun, di balik isu itu, kantor pemenang tender proyek puluhan miliar terlihat cukup sederhana.
Perusahaan itu menempati Gedung Graha Mobilkom lantai 3, Jalan Raden Saleh Raya No. 53, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat. Gedung ini memiliki empat lantai yang tidak terlalu besar.
Aktivitas PT Mustika Dutamas di dalam gedung ini pun tak terlalu ramai. Perusahaan penyewa ruangan di Gedung Graha Mobilkom ini hanya memiliki beberapa karyawan.
"Di gedung ini ada 22 perusahaan, tapi tidak besar. Paling cuma empat atau lima pegawai satu perusahaan," kata Asep, salah satu petugas keamanan gedung saat ditemui Metrotvnews.com di Jakarta Pusat, Rabu 4 Oktober 2017.
Asep menjelaskan, gedung bercat hijau muda ini berdiri di atas tanah beberapa ratus meter. Alhasil, satu perusahaan hanya memiliki luas kantor beberapa puluh meter. Untuk itu, sekat tiap kantor hanya dibatasi gypsum.
"Paling yang agak luas itu yang di lantai dasar ada dua di bagian pinggir, tapi itu kantor pengacara," tambah Asep.
Posisi kantor yang berdekatan ini membuat Asep dan anggota keamanan gedung mendapat mandat untuk menahan semua tamu yang hendak ke PT Mustika Dutamas. Pengunjung hanya diminta menuliskan nama dan nomor kontak untuk diserahkan ke staf perusahaan.
"Soalnya takut mengganggu
tenant (penyewa) lain juga. Mereka pasti tidak nyaman, apalagi kalau ada wartawan masuk," beber dia.
Lahan parkir di gedung ini juga hanya mampu memuat sekitar 17 mobil dan beberapa puluh motor. Namun, tampak area parkir ini masih banyak yang kosong, tanda tidak banyak penghuni atau tamu gedung tersebut.
Menurut Asep, setiap hari memang jarang pengunjung yang datang. Baru setelah PT Mustika Dutamas disebut dalam impor senjata, gedung ini kerap disambangi wartawan.
"Kalau pimpinan perusahaan jarang datang, cuma stafnya saja. Dan ramainya paling kalau sore, parkirannya suka penuh sampai ke luar," tutur dia.
PT Mustika Dutamas adalah pemenang pengadaan 280 pucuk stand alone grenade launcher (SAGL) kaliber 40x46 mm beserta 5.932 butir amunisi pesanan Polri. Proyek itu senilai Rp26.919.795.000.
Namun, senjata yang diimpor dari Bulgaria itu hingga kini masih tertahan di penyimpanan kargo Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Alasannya, impor senjata ini belum mendapatkan izin Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OGI)